Wali Kota Menjawab: Aminullah Sebut Pemko Targetkan Bawa Pulang Adipura

  • Pelayanan Publik Menjadi Fokus Utama

Banda Aceh – Berbagai program terus digiatkan Pemerintah Kota dalam mewujudkan pelayanan publik di Kota Banda Aceh. Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyatakan tekadnya untuk terus meningkatkan hal tersebut, penerapan berbagai kebijakan pun terus dilakukan.

Seperti halnya pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP), Trans Studio Mall dan dibidang pembangunan lainnya, dan peningkatan kinerja berbagai instansi Pemerintahan sektor kebersihan kota (DLHK3), pengembangan alat kerja dan hingga solusi konkret pun telah ditetapkan.

“Dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat kita tidak pernah main-main, saya selaku wali kota telah menginstruksikan semua jajaran untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Banda Aceh,” tegas Aminullah dalam kesempatannya, Selasa (8/27/2019) pada acara “Wali Kota Menjawab” edisi Agustus 2019, di Aula Mawardi Nurdin lantai IV, lingkungan Sekretariat Kota.

Acara yang disiarkan secara langsung oleh 10 stasiun radio dan live streaming di sejumlah media kali ini mengangkat tema “Pelayanan Publik di Banda Aceh”. 

Selain wali kota, acara itu juga dihadiri Sekdakota Bahagia, para asisten dan staf ahli, para jajaran SKPK dan sejumlah unsur organisasi masyarakat lainnya. Bertindak sebagai narasumber sendiri hadir Kepala Disdukcapil, Emila Savayana, Kepala DPM-PTSP, Muchlis, Kepala Perencanaan Teknik PT PDAM Tirta Daroy, Hendra dan Kabid Tata Linkungan DLHK3, Cut Syafarina.

 

 

Dalam kesempatan ini, menanggapi pertanyaan penelpon mengenai prestasi Adipura, Wali Kota Aminullah memaparkan berbagai langkah serta target Pemko dalam hal ini.

“Ini sangat penting dan ini adalah sebagai harga diri di kota sendiri, Adipura ini segera akan kita gapai kembali,” kata Aminullah.

Aminullah menerangkan bahwa persoalan sampah selama ini adalah ada pada Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Blang Bintang. “Kita akan ambil langkah konkrit, mungkin tahap pertama, sampah yang ada disini akan dipindahkan ke lobang pembuangan yang diujung sana.” 

Lanjut Aminullah, sebenarnya setiap harinya sampah sampah di Banda Aceh diangkut mencapai 140 sampai dengan 180 ton per hari ke TPA tersebut. Namun pengelolaan yang masih open dumping menjadi masalah yang kemudian menyebabkan kurangnya bobot penilaian dari tim penilai Adipura dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Langkah-langkah lainnya juga Aminullah paparkan, soal pemindahan pasar Peunayong, mengadakan sepuluh alat pembersih lingkungan kota seperti Sweeper dan Scrubber serta Beach Cleaner dan hingga membentuk Tim Adipura (khusus) yang terdiri dari berbagai instansi guna mengkoordinir menjaga kebersihan kota, sebutnya.

Kemudian, wali kota juga menanggapi pertanyaan masyarakat lainnya seperti realisasi MPP dan Trans Studio Mal di Banda Aceh. “Mall Pelayanan Publik ini akan berjalanan operasionalnya pada bulan Oktober mendatang dan akan diresmikan pada Desember. Trans Mall sendiri dikatakan pihak perencana sendiri akan kelar pada akhir 2020,” pungkasnya.(riz)


SHARE: