Keuchik Zainal: Juara Umum MTQ Bukan Tujuan Akhir

Banda Aceh – Wakil Wali Kota Banda Aceh, Drs H Zainal Arifin mengatakan juara umum di arena MTQ tingkat Provinsi bukanlah sebuah tujuan akhir dari kafilah Kota Banda Aceh. Namun prestasi di ajang MTQ merupakan sebuah penegasan  bahwa Kota Banda Aceh sebagai model kota Madani. Hal ini disampaikan pria yang akrab disapa Keuchik Zainal, Minggu (22/11/2015) saat menyerahkan bonus untuk kafilah Kota Banda Aceh yang meraih juara di ajang MTQ ke XXXII tingkat Provinsi Aceh yang digelar di Nagar Raya Agustus lalu.

“Juara umum bukanlah tujuan akhir, tapi perlu juga kita pasang target sebagai sebuah penegasan bahwa Banda Aceh model kota madani. Dan yang paling penting adalah, MTQ kita manfaatkan sebagai ajang untuk syiar Islam,” ungkap Zainal.

Di ajang MTQ ke XXXII Nagan Raya, prestasi kafilah Kota Banda Aceh berada di posisi Empat besar. Keuchik Zainal menilai sebenarnya Banda Aceh berpotensi tampil lebih baik lagi di ajang empat tahunan ini. Namun tentu saja dengan sejumlah perbaikan dan pembinaan yang berkelanjutan.

“Dari evaluasi, ada beberapa hal yang harus kita evaluasi, seperti administrasi yang kemarin menjadi kendala kita di Nagan, kemudian persiapn juga harus kita sipakan lebih baik lagi serta pembinaan yang berkelanjutan,” ujar Zainal Arifin.

Kafilah Kota Banda Aceh yang meraih juara 1 di berikan bonus sebesar Rp. 25 juta, juara 2 mendapatkan Rp. 20 juta dan juara 3 diberikan Rp. 15 juta. Bonus diserahkan secara simbolis oleh Wakil Walikota dan Sekdakota kepada tiga kafilah.  Selain untuk para juara, kafilah yang lain juga mendapatkan bonus sebanyak Rp. 1 juta.

“Total bonus yang kita berikan untuk para juara dan semua kafilah berjumlah Rp. 353 juta. Sumbernya dari APBK Banda Aceh,” ujar Kepala Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh, Mairul Hazami yang ikut mendamping Walikota dan Sekda di acara tersebut.

Mairul juga menjelaskan, kenapa bonus juara diserahkan sedikit terlambat. Kata Mairul, bonus terpaksa di anggarkan kembali di APBK Perubahan karena yang dianggarkan sebelumnya di APBK tidak mencukupi.

“Karena jumlahnya bertambah, jadi bonus terpaksa tunggu pengesahan APBK-P, makanya sedikit terlambat. Kita harap para Qari dan Qariah dapat memahaminya,” ujar Mairul. (Mkk) 


Update: 23-11-2015


SHARE: