Di Banda Aceh, Aksi Earth Hour Dipusatkan di Balai Kota

Banda Aceh – Sejumlah Komunitas Peduli Lingkungan mengadakan acara “60+ Earth Hour”, Sabtu malam (26/3/2017) di halaman Balaikota Banda Aceh. Aksi ini digagas oleh World Wlidlife Fund for Nature (WWF) Aceh), dan turut dihadiri oleh perwakilan Pemko Banda Aceh, DPRK Banda Aceh, DPR Aceh, Pangdam Iskandar Muda bidang Lingkungan Hidup, PLN, Telkom, lintas komunitas, dan berbagai pihak lainnya yang peduli terhadap lingkungan.  

Aksi sukarela ini dilakukan oleh 7.700 kota di dunia termasuk Banda Aceh sebagai bentuk kepedulian terhadap keadaan bumi yang semakin meresahkan akibat pemanasan global dengan melakukan aksi pemadaman listrik selama 1 jam dari pukul 21.00 sampai 22.00 di halaman balaikota Banda Aceh.

Walikota Banda Aceh, Illiza Sa`aduddin Djamal dalam sambutan tertulis yang disampaikan oleh Mirzayanto dari DKP Banda Aceh mengatakan Pemko Banda Aceh ikut prihatin dan berpartisipasi aktif dalam usaha melindungi bumi dari pemanasan global seperti terus membuat ruang terbuka hijau di kota ini.

“Suhu bumi saat ini semakin tidak menentu, ini semua disebabkan oleh ulah tangan manusia sendiri yang tidak bersyukur atas rahmat Allah. Sudah saatnya kita berkontribusi secara aktif dan positif untuk melindungi bumi, karena bumi ini adalah titipan Allah untuk kita yang harus kita jaga dengan baik,” ujar Illiza.

Walaupun sebagai kota kecil, lanjut Illiza, Banda Aceh terus berkontribusi melindungi bumi sejak tahun 2012. Ini terbukti dengan  upaya pemerintah kota ini terus membuka lahan ruang terbuka hijau (RTH) untuk menghadapai pemanasan global dan menjadikan Banda Aceh sebagai Green City untuk memberikan kenyamanan bagi penghuni kota ini.

Ia mengatakan pemanasan global menjadi penyebab perubahan iklim yang menjadi persoalan serius di seluruh dunia. Ia mengajak Semua orang mengambil peran mereka untuk mencegah perubahan iklim yang lebih parah.

“Kami mengajak warga Kota Banda Aceh untuk mengubah gaya hidup menjadi ramah lingkungan dengan melakukan efisiensi pemakaian energi listrik serta energi lainnya,” kata Illiza.

Kota Banda Aceh, lanjutnya,  sangat peduli dengan isu lingkungan dan telah berpartisipasi aktif secara resmi dalam Earth Hour sejak 2012. Hal ini terbukti dengan beberapa penghargaan yang telah didapat kota ini terkait kepedulian lingkungan.

Acara ini juga diisi dengan pembacaan puisi tentang lingkungan, tarian Rapai geleng dan Nirmala, Seramoe Reggae, dan ditutup dengan penampilan Young Voice dari komunitas disabilitas Kota Banda Aceh. (Hfz)


Update: 29-03-2017


SHARE: