Soft Launching Objek Wisata PLTD Apung

Kapal PLTD dengan bobot 2600 ton tersebut terseret sepanjang 5 kilometer dari pantai ulee lheu merupakan saksi sejarah yang membuka mata kita tentang bagaimana dahsyatnya gelombang tsunami yang melanda kota Banda Aceh 26 Desember 2004 lalu. Ia mengatakan hikmah dibalik musibah tsunami adalah kapal PLTD milik PLN tersebut menjadi ikon baru pariwisata Kota Banda Aceh. Bahkan situs bersejarah ini menjadi pusat pengetahuan tsunami di Asia bahkan dunia dan dengan situs ini diharapkan agar masyarakat lebih siaga terhadap bencana. “ Atas bantuan dari Kementerian ESDM RI, pemugaran kawasan situs dapat berjalan maksimal. Terima kasih atas dukungan ini, dan berharap pemko akan mampu memaksimalkan penggunaannya untuk kemakmuran warga Banda Aceh, Khususnya bagi masyarakat Punge Blang Cut ”. Kami yakin situs ini akan menjadi andalan pemko untuk menghidupkan perekonomian masyarakat Aceh dan mengembangkan industry pendukung pariwisata Banda Aceh.
Walikota mengharapkan situs ini dapat dijadikan Sebagai pusat edukasi tsunami dan tujuan wisata Kota Banda Aceh, oleh karena itu Pemko juga memerlukan perbaikan palka kapal. Palka kapal yang dulunya berisi mesin pembangkit listrik, diharapkan akan menjadi sebuah ruang galeri atau ruang Cineplex yang dapat memutar film-film documenter dan edukasi tsunami sehingga bisa memberikan gambaran saat tsunami terjadi kepada para pengunjung. Ide ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak terutama dukungan dari Kementerian ESDM, Walikota. Walikota juga meminta dukungan dan konsern penuh pada dinas pariwisata Kota Banda Aceh , Camat dan warga setempat agar dapat menjaga dan merawat situs tersebut. Ia berharap dapat memperoleh formulasi atau konsep yang tepat dalam merawat dan menjaga situs ini. Karena dalam memajukan kompleks ini memerlukan dukungan dari semua pihak maka oleh karena itu segera setelah soft launching mengundang para stake holder. untuk dapat memformulasikan konsep perawatan situs tersebut. Ia juga mengharapkan pengunjung akan diberikan suguhan atraksi dan penjelasan-penjelasan yang menarik sehingga akan menimbulkan kesan tersendiri bagi pengunjung. Tapi kalau kita hanya suguhkan bangunan kosong tanpa disuguhi atraksi dan penjelasan yang baik maka sangat sulit kita maksimalkan komplek ini sebagai sebuah kegiatan wisata yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kepala pelaksana ESDM DR. Raden Sukhyar megatakan Kementeriasn ESDM akan melengkapi bahan pelengkap pada kapal PLTD Apung ini. Ia juga menjelaskan bahwa Menteri ESDM akan hadir setelah pilkada Aceh untuk menandatangani segala kegiatan terkait ESDM yang dilaksanakan di Provinsi Aceh. Lebih lanjut ia mengatakan latar belakang penataan kawasan situs PLTD Apung ini untuk memperingati tragedy geologi terdahsyat di dunia tahun 2004 yang lalu. Ia mengatakan musibah ini merupakan bencana geologi terdahsyat abad ini yang memakan 200 ribu jiwa. Ia mengatakan pada saat kejadian gempa dan tsunami kementerian ESDM langsung ke Banda Aceh pada hari ke dua untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Kementerian ESDM dibantu Pemda dan BRR NAD-NIAS ikut dalam menginisiasi pembangunan museum tsunami dan situs-situs lainnya. Tahun 2005 menteri ESDM mengusulkan perlu adanya sebuah museum yang bertaraf internasional di Aceh dan juga situs lainnya yang mengindikasi keganasan usibah gempa dan tsunami di Aceh. Maka berdirilah Museum Tsunami, katanya. Ia katakan situs ini merupakan lambang ketahanan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana tsunami, tutupnya.

(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / TRZ)


SHARE: