Emil Salim : Menanam Pohon Sama Dengan Menanam Kehidupan Baru

Banda Aceh-Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Prof DR Emil Salim mengatakan menanam pohon-pohon merupakan. Menanam kehidupan baru bagi untuk generasi selanjutnya. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara temu wicara tentang kelangsungan pengelolaan hutan kota BNI, Sabtu (22/22014) di Aula Lantai IV Gedung A Balaikota Banda Aceh.

Menurut Mantan Menteri Lingkungan Hidup era orde baru ini, keberadaan pohon sangat penting dimana mengingat peran dan fungsi dari pohon bagi kehidupan setiap makhluk di bumi ini. Lanjutnya, kehadiran Hutan Kota BNI di Tibang yang mampu menyerap lebih kurang 37 ton karbondioksida merupakan harta yang tidak ternilai bagi warga kota Banda Aceh.

“Menanam pohon di hutan kota ini bukan hanya sebatas menyelesaikan proyek, tapi menanam pohon disini adalah menanam kehidupan baru di Banda Aceh yang kita tahu telah hancur oleh tsunami” ujar sang Profesor.

Alasannya, dengan adanya berbagai jenis pohon yang tumbuh di hutan kota BNI tersebut, maka akan muncul berbagai jenis makhluk, baik itu jangkrik, semut, burung dan sebagainya. Tentunya akan ada kehidupan bagi makhluk ini dan akan memberi dampak yang sangat bagus bagi warga sekitar hutan ini.

“Hutan ini juga akan menghasilkan mata air yang nantinya bisa diimanfaatkan untuk sumber kehidupan, juga untuk kebutuhan warga dalam berwudhuk” ujarnya lagi.

Senada dengan Emil Salim, Plh Walikota Banda Aceh Hj Illia Sa’aduddin Djamal SE juga mengatakan warga Banda Aceh sangat membutuhkan hadirnya banyak pohon untuk menyejukkan kota ini. Katanya, kelangsungan keberadaan Hutan Kota BNI yang merupakan ide dari Almarhum Mawardy Nurdin harus dirwawat, dijaga dan dikembangkan lagi kedepannya.

“Sesuai dengan misi Banda Aceh sebagai model kota Madani, kita berusaha bagaimana mendorong agar masyarakat bisa menghargai dan merawat lingkungan sesuai dengan ajaran Islam, termasuk hutan kota ini” ujar Illiza.

Katanya lagi, Pemko berkomitmen untuk meneruskan program ini kedepan karena keberadaan hutan kota ini mampu menghasilkan 3 ton oksigen/hari. Dalam kesempatan tersebut, Illiza memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada BNI yang selama ini memberikan dukungan dan kerjasamanya atas proyek Hutan Kota BNI ini.

“Apresiasi layak kita berikan kepada BNI, makanya kita namakan Hutan ini dengan Hutan Kota BNI” jelas Illiza.

Sementara itu, Wakil Direktur BNI, Felia Salim mengaku bangga dengan keberadaan hutan kota. Dirinya tidak menduga perkembangan hutan kota yang dimulai pada tahun 2010 ini sangat baik.

“Ternyata telah banyak sekali keanekaragaman hayati dan kemunculan berbagai jenis burung dan makhluk hidup lainnya” ujarnya.

Felia Salim juga berharap, masyarakat Banda Aceh ikut berpartisipasi bersama jajaran Pemko untuk menjaga dan merawat hutan ini. Turut hadir pada acara ini, Sekdakota Banda Aceh Drs T Saifuddin, Mantan Menteri Pemukiman dan Prasaran yang sekarang menjadi aktifis lingkungan hidup Ir Erna Witular, para Kepala SKPD Banda Aceh, Akademisi dan LSM pemerhati Lingkungan. (Mkk)


SHARE: