Keuchik Zainal Ingatkan Peran Pemuda Sebagai Pageu Gampong

 

Banda Aceh – Forum Persatuan Ketua Pemuda (FPKP) Kota Banda Aceh menggelar kongres II, Sabtu (7/11/2015), di Balai Kota, Jalan Abu Lam U No 7, Banda Aceh. Tema yang diangkat “Bersatu Menuju Perubahan”.

 

Acara yang dibuka oleh ‎ Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin itu turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRA T Irwan Djohan dan Ketua DPRK Arif Fadillah bersama sejumlah anggota dewan lainnya.

 

Aminullah Usman selaku Ketua Dewan Penasehat FPKP Banda Aceh juga turut hadir di sana. Saat prosesi pembukaan berlangsung, Wali Kota Illiza Saaduddin Djamal kemudian juga tiba di acara tersebut, setelah sebelumnya menghadiri acara wisuda di Politeknik Aceh.

 

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Zainal Arifin berpesan kepada para peserta kongres untuk mengedepankan azas musyawarah dan mufakat, serta menghindari voting. “Ingat, forum ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar pemuda gampong,” katanya

 

Ia juga mengingatkan peran pemuda sebagai pageu gampong, terutama terkait dengan telah berlakunya Qanun Jinayah di Aceh yang mengatur 10 pelanggaran Syariat Islam. “Peran pemuda sebagai pageu gampong sangat penting sehingga gampongnya steril dari pelanggaran Qanun Jinayah, salah satunya adalah perbuatan zina.”

 

Pria yang akrab disapa Keukchik Zainal ini, juga menyatakan sepakat dengan Revolusi Mental yang digagas Presiden Jokowi. Menurutnya, saat ini harus diakui masyakarat terutama pemuda mengalami reduksi mental dan menjadi materialistik. “Untuk itu, mari kita menjujung tinggi kembali nilai-nilai budaya bangsa kita,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Ketua FPKP Banda Aceh Fauzi Daud, mengatakan, dalam lima tahun terakhir, FPKP telah bergerak ke dalam masyarakat dengan berbagai aktivitasnya. “Namun, walau memikul beban dan tanggung jawab yang besar, belum ada kontribusi berarti bagi ketua pemuda gampong,” katanya.

 

Untuk itu, ia mengharapkan pihak legislatif untuk melahirkan suatu qanun yang mengatur khusus tentang kepemudaan sebagai payung hukum agar FPKP lebih kuat. “Qanun tersebut juga sebagai acuan bagi ketua pemuda dalam bertindak agar tidak berbenturan dengan aparatur gampong misalnya.”

 

Ia menambahkan, pemuda merupakan penggerak perubahan di segala sektor, dan keberadaan FPKP untuk memperkuat silaturahmi ketua pemuda se-Kota Banda Aceh. “Kami adalah pendamping, bukan saingan keuchik,” katanya.

 

Arief Fadillah: FPKP Jangan Ikut-ikutan Berpolitik

 

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah menyatakan harapannya pada Pilkada 2017 mendatang, akan terpilih sosok yang benar-benar mencintai Kota Banda Aceh. “Tapi tolong FPKP jangan ikut-ikutan berpolitik. Dukung secara pribadi, jangan bawa-bawa lembaga dalam politik. Kalau yang didukung tak menang, itu bahaya bagi organisasi.”

 

Semoga dalam kongres FPKP ini akan terpilih ketua yang mempunyai misi visi yang jelas, berintegritas tinggi, dan bisa membangun komunikasi dengan eksekutif maupun legislatif. Kriterianya cukup tiga; tanggung jawab, mau berkerja keras dan jujur,” katanya.

 

Pihaknya, kata Arif, terus aktif mengimbangi semua elemen yang bergerak dalam pembangunan Kota Banda Aceh. Saat ini pula pihaknya tengah merumuskan peran pemuda di 90 gampong di Banda Aceh.

 

Status ketua pemuda perlu diperhatikan, dan dalam minggu ini kami akan membahas Raqan tentang gampong, yang salah satu poinnya akan memuat status ketua pemuda di Kota Banda Aceh. Kami akan mengawal secara serius Raqan ini,” janjinya.

 

Mahyuddin Ketua FPKP yang Baru

Anggota DPRK Banda Aceh yang juga Ketua Pemuda Gampong Peunayong, Mahyuddin, terpilih menjadi Ketua FPKP periode 2015-2020, setelah berhasil meraup 39 suara dalam Kongres II FPKP Banda Aceh. Sedangkan saingannya Usman M Adam meraih 23 suara. (Jun)


SHARE: