Illiza Resmikan Gedung Baru Puskesmas Ulee Kareng

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal meresmikan penggunaan gedung baru Puskesmas Ulee Kareng yang terletak di Gampong Pango Raya, Selasa (22/3/2016). Prosesi peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita di pintu masuk utama Puskesmas.

Hadir pada acara itu Ketua DPRK Arif Fadillah bersama sejumlah anggota dewan lainnya, Wakil Wali Kota Zainal Arifin, Sekda Bahagia, dan sejumlah Kepala SKPK. Hadir pula Direktur Pelayanan Primer Kemenkes RI Gita Maya Komarasati dan rombongan.

Dalam sambutannya, Wali Kota Illiza mengharapkan dengan adanya gedung Puskesmas baru dengan fasilitas yang memadai ini, warga Ulee Kareng tidak perlu keluar ke kecamatan lain untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, khususnya bagi ibu hamil dan anak-anak. 

“Saat ini 5 dari 11 Puskesmas yang ada di Banda Aceh sudah berstandar ISO, mudah-mudahan Puskesmas Ulee Kareng nantinya juga bisa meraih sertifikat ISO. Harapan kita, standar pelayanan kesehatan di Banda Aceh dapat menjadi yang terbaik.” 

Illiza juga berpesan kepada paramedis agar selalu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. “Berkomunikasilah dengan baik kepada pasien maupun keluarga pasien, awali dengan senyum karena senyum itu sedekah, dan bisa menurunkan tingkat kegelisahan pasien dan keluarganya,” katanya seraya meminta pihak Puskesmas untuk mengembangkan sistem pelayanan elektronik.

Pada kesempatan itu, di hadapan rombongan Kemenkes RI, Illiza juga mengharapkan pemerintah pusat untuk mengevaluasi penerapan jaminan kesehatan oleh BPJS. “Dulu saat pemberlakuan JKA maupun JKRA, masyarakat cukup membawa KTP untuk mendapat layanan kesehatan.”

“Dengan BPJS Kesehatan, masyarakat merasa dipersulit dengan proses pendaftarannya. Ini yang perlu dievaluasi oleh pusat, mengingat banyaknya masyarakat yang berobat ke Banda Aceh dari seluruh daerah di Aceh. Semoga BPJS bisa mempermudah birokrasinya, karena kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan harus cepat kita tangani,” sebut Illiza.

Di tempat yang sama, Kadinkes Banda Aceh Media Yulizar menyebutkan Puskesmas Ulee Kareng merupakan salah satu pusat layanan medis tertua di Banda Aceh. Gedung lama Puskemas ini awalnya terletak di kawasan Simpang Tujuh-Ulee Kareng. “Pasca bencana gempa dan tsunami 2004 lalu, merupakan Puskesmas yang paling awal beroperasi.”

“Minggu pertama pasca tsunami, Puskesmas Ulee Kareng sudah buka untuk melayani masyarakat, sementara rumah sakit dan Puskesmas lain saat itu kolaps. Bukan hanya melayani masyarakat yang sakit saja, tapi proses persalinan,” ungkapnya.

Gedung baru Puskesmas berlantai dua yang letaknya tak jauh dari Kantor Camat Ulee Kareng ini dibangun dengan menggunakan dana Otsus sekira Rp 4,1 miliar. “Tahap pertama pembangunannya menelan biaya Rp 1,8 miliar, sementara tahap kedua Rp 2,3 miliar. Di area belakang juga dibangun tiga unit rumah dinas bagi paramedis senilai Rp 933 juta,” rinci Media.

“Sebenarnya gedung baru Puskesmas Ulee Kareng ini sudah mulai difungsikan sejak 1 Maret 2016, namun karena beberapa waktu lalu bertepatan dengan Pekan Imunisasi Nasional (PIN), baru sempat kita resmikan hari ini,” katanya seraya menambahkan realisasi PIN di Banda Aceh tahun ini mencapai angka 100 persen lebih.

Adapun layanan unggulan di Puskesmas Ulee Kareng antara lain persalinan, penanganan penyakit tidak menular, dan senam Lansia. Kepada perwakilan Kemenkes yang hadir, Media juga mengusulkan diadakan pelatihan layanan medis primer bagi dokter Puskesmas agar standar pelayanan kepada masyarakat juga meningkat. (Jun)


SHARE: