Aminulah Minta Dukungan Eropa Sukseskan Banda Aceh ‘World Islamic Tourism’

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meminta dukungan dari negara-negara Uni Eropa untuk menyukseskan Kota Banda Aceh sebagai World Islamic Tourism (Destinasi Wisata Islami Dunia).

Hal itu disampaikan Aminullah di hadapan para akademisi dari lima perguruan tinggi di Eropa yang tergabung Indonesian Pedagogy (Indoped) Project, Selasa (3/10/2017) malam di Aula Balai Kota Banda Aceh.

“Kota kami adalah kota pusaka yang telah berusia 812 tahun, sekaligus menjadi kota dengan peradaban Islam paling tua di Asia Tenggara,” katanya pada acara welcome dinner dan silaturahmi jajaran Pemko Banda Aceh dengan delegasi Indoped Project.

Dan pada 2015 lalu, Banda Aceh telah dicanangkan sebagai salah satu World Islamic Tourism. “Sebagai kota tujuan wisata islami, berbagai potensi wisata seperti alam, kuliner, situs sejarah, serta peninggalan bencana, kami kelola dan tawarkan dalam bingkai-bingkai islami,” kata wali kota.

“Kami sangat berharap anda semua dapat menikmati suasana Kota Banda Aceh yang nyaman dan aman untuk dikunjungi. Dan tentunya dapat pula berkesempatan untuk meng-explore segala keunikan dan kekhasan kota kami. Semoga anda semua dapat membawa pengalaman dan pengetahuan yang berharga dan berkesan dari Banda Aceh,” ungkapnya.

“Ketika anda sekalian kembali ke negara masing-masing, silahkan berbagi pengalaman anda selama berada di kota kami kepada para kolega, keluarga, serta teman-teman. Dan mohon dukungannya untuk menyukseskan Banda Aceh sebagai destinasi wisata islami dunia,” pungkasnya.

Turut hadir pada jamuan makan malam tersebut antara lain Head of Indoped Project Harry Lappaleinen asal Finlandia, Wakil Rektor I Unsyiah Hizir Sofyan beserta para akademisi dari Spanyol, Belanda, Polandia, dan Denmark. Sementara dari jajaaran Pemko Banda Aceh turut hadir Wakil Wali Kota Zainal Arifin bersama para Asisten, Staf Ahli, dan Kabag di lingkugan Setdako Banda Aceh.

Indoped sendiri merupakan proyek kerja sama antara lima perguruan tinggi di Eropa dengan enam institusi pendidikan di Indonesia termasuk Unsyiah. Proyek yang didanai oleh Uni Eropa ini bertujuan memperbarui sistem pendidikan melalui metode student learning center.

Selama berada di Banda Aceh, delegasi Indoped Project baik dari dalam maupun luar negeri akan menggelar sejumlah kegiatan di antaranya workshop di kampus Unsyiah dan city tour ke sejumlah tempat wisata. (Jun)


SHARE: