Investor Malaysia Berminat Olah Sampah Banda Aceh jadi Pupuk
Banda Aceh – Pengusaha asal Malaysia Datok Seri Jaafar bin H Sa’ari menyatakan minatnya untuk berinvestasi dalam bidang pengelolaan sampah di Kota Banda Aceh.
Dengan teknologi terkini dan ramah lingkungan, penasihat Pahang Green Technology ini mengungkapkan pihaknya mampu mengolah sampah menjadi pupuk.
Minat tersebut diungkapkannya langsung kepada Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman saat bertemu di pendopo, Selasa (19/2/2019). Pada kesempatan itu, wali kota turut didampingi oleh Plt Kepala DLHK3 Jalaluddin.
“Satu unit mesin kami bisa mengolah 50 ton sampah setiap harinya. Pupuk yang dihasilkan juga tak berbau busuk lagi. Dan untuk operasionalnya hanya dibutuhkan sekira 2,5 hektar saja,” ungkapnya.
“Sekarang tinggal kita bicarakan bagaimana menutupi cost operasinya dan model kerjasamanya. Nanti akan kami antar proposal lengkap bagi Pak Wali, setelah kami gelar studi dalam satu bulan ini,” ungkapnya lagi.
Wali Kota Aminullah menyambut dengan tangan terbuka minat investor dari negeri jiran tersebut. “Kami sangat welcome, lahannya akan kami sediakan, begitu juga soal perizinan akan kami beri kemudahan.”
Menurutnya, proyek berlokasi di area TPA Gampong Jawa itu akan mendukung target Banda Aceh Bebas Sampah pada 2025 mendatang. “Di lokasi ini kami sudah punya tumpukan sampah seluas lima hektar dan tinggi sekira 20 meter.”
“Silahkan diolah menjadi pupuk, dan soal pemasarannya juga akan kita dukung,” kata Aminullah seraya menginstruksikan dinas terkait untuk membahas masalah teknis selanjutnya dengan Pahang Green Technology. (Jun)