Wali Kota Banda Aceh: Terima Kasih Turki

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rakyat dan pemerintah Turki yang telah membantu Aceh khususnya Banda Aceh selama ini.

Menurutnya, peran Turki dalam membangun Aceh pasca tsunami 2004 begitu luar biasa. “Mulai dari membangun sekolah, rumah sakit, hingga Gedung Sultan II Selim yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Atas nama pemerintah dan warga kota, saya mengucapkan ribuan terima kasih.”

Hal tersebut disampaikannya saat menjamu delegasi “Mentari dari Turki” (MDT) di pendopo, Rabu (21/8/2019) malam. MDT adalah program yang digagas Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki dalam rangka memperingati 480 tahun persaudaraan Aceh-Turki.

Bukan hanya pasca tsunami, Aceh dan Turki telah menjalin hubungan erat sejak masa kerajaan dulu, baik dari sisi militer maupun perdagangan. “Kesultanan Aceh yang berpusat di Banda Aceh telah bersekutu dengyn Turki sejak Sultan I Sulaiman hingga Sultan II Selim.”

“Awal mula pada tahun 1539, Aceh hampir dijajah oleh Portugis, dan berkat bantuan militer dari Turki berhasil digagalkan. Sementara itu hubungan dagang antar kedua kerajaan semakin intens. Aceh mengirim banyak minyak wangi, rempah-rempah, hingga logam mulia ke Turki. Begitu juga hubungan kerja sama di sektor pendidikan, agama, dan lainnya,” papar Aminullah.

Oleh karenanya, ia menyambut baik program MDT yang disebutnya akan semakin memperkuat persaudaraan Aceh-Turki. “Bagi Pemko Banda Aceh, ini kesempatan berharga untuk memprosikan Banda Aceh terutama sekali sektor pariwisatanya.”

Wali kota pun berharap kepada mahasiswa asal Indonesia khususnya Aceh di Turki untuk ikut mempromosikan Banda Aceh. “Sambil kuliah sambil beribadah; menjual kelebihan Aceh wabil khusus Banda Aceh di Turki,” katanya.

“Kota kami kaya akan destinasi wisata kuliner, religi, sejarah, hingga edukasi tsunami. Saya juga berharap suatu saat bisa ke Turki untuk menemui Wali Kota Istanbul guna membahas kerja sama antar kedua kota,” katanya lagi.

Representatif PPI Turki Darli Aziz mengungkapkan, dalam lawatan kali ini bukan hanya mahasiswa asal Aceh yang ikut serta, tapi ada juga dari Jawa, Bali, dan Sulawesi. “Bahkan ada juga sejumlah mahasiswa dari Turki. Kami mengisi libur kuliah dengan kegiatan ini, agar tidak sia-sia dan semoga bermanfaat bagi daerah asal kami.”

Bekerjasama dengan Ikatan Masyarakat Aceh di Turki, kata Darli, pihaknya bertekad menjadikan Aceh khususnya Banda Aceh sebagai destinasi wisata budaya dan sejarah. “Harap dukungan penuh Pak Wali. Kami ingin menjadikan kota ini sebagai tempat mengabdi untuk memperkuat hubungan Aceh dan Turki,” katanya.

Dalam waktu dekat pihaknya juga akan menggelar pameran dengan menggandeng kantor arsip di Turki. “Kita akan bawa 27 manuskrip surat-menyurat antara Kesultanan Aceh dan Turki. Kita akan pamerkan hubungan Aceh-Turki dulu, sekarang, dan nanti,” katanya lagi.

Untuk menghibur tamu yang hadir, malam tadi juga digelar pertunjukan tari Rapai Geleng, Hikayat Aceh, dan pembacaan puisi. Wali Kota Aminullah turut membawakan lagu Bungong Jeumpa berduet dengan Aldy dari komunitas disabilitas. Ia juga unjuk kebolehan menabuh Rapai mengiringi Hikayat Aceh yang dibawakan oleh Mulia Tetet. Sontak aksi Aminullah itu menuai standing applause dari hadirin. (Jun)


SHARE: