FISIP UIN Ar-Raniry Siap Dukung Banda Aceh Menuju Kota Madani
Banda Aceh – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menyatakan siap mendukung visi misi Pemerintah Kota dibawah kepemimpinan Hj Illiza Sa’aduddin Djamal yang menjadikan Banda Aceh sebagai model Kota Madani.
Pernyataan ini disampaikan Dekan FISIP UIN Ar-Raniry, Prof DR H M Nasir Budiman MA, Jum’at (1/4/2016) saat delegasi FISIP UIN Ar-Raniry melakukan pertemuan dengan Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE dan jajarannya di ruang rapat Walikota, Gedung A, Komplek Balaikota Banda Aceh. Dipihak FISIP, turut hadir dari FISIP, Wakil Dekan I, Muji Mulia S Ag M Ag, para dosen dan sejumlah civitas akademika.
“Dari FGD yang telah kita selenggarakan kemarin, Kami lihat visi misi model kota Madani cukup bagus. Kami siap mendukung,” ujar Nasir Budiman.
Kata Pak Dekan, penjabaran tentang kemadanian dari Illiza sangat menarik, dan FISIP ingin menjadi bagian dalam mempercepat terwujudnya visi misi tersebut.
“Kalau Pemko membutuhkan, FISIP siap berkontribusi, misalnya dalam hal penajaman dan pematangan konsep,” tambah Nasir Budiman.
Sementara itu, Illiza menyampaikan saat ini visi dan misi Banda Aceh model Kota Madani sudah memasuki tahun terakhir. Illiza melihat program ini mulai menunjukkan dampak positif dimana dalam bidang-bidang tertentu telah menunjukkan kemajuan.
“Misalnya, shalat subuh berjemaah di Masjid-masjid dalam Kota Banda Aceh saat ini kita lihat semakin bertambah jamaahnya dibanding dulu hanya satu shaf, bahkan tidak sampai satu shaf. Sekarang Saya lihat sudah ada hingga 5 shaf. Ini kan perkembangan,” ujar Illiza.
Kemudian Illiza juga melihat dampak dari program diniyah yang diterapkan pada kurikulum sekolah-sekolah umum di Banda Aceh menunjukkan kemajuan yang signifikan dimana para siswa semakin memahami tentang Islam.
Illiza : Konsepnya Sudah Jelas
Kemudian Illiza juga menegaskan bahwa konsep Kota Madani yang diapungkan Pemko Banda Aceh mengacu pada semangat perjuangan Rasulullah SAW membangun Kota Madinah.
“Konsep kita sudah jelas, sekarang tinggal kita cari bentuk-bentuk dalam sejumlah bidang yang lebih sesuai untuk masyarakat kita. Misalnya bagaimana kita mencari format memakmurkan masjid dengan segala aktivitasnya, seperti Masjid Agung Al-Makmur. Kita sudah mulai lakukan sejumlah terobosan agar bagaimana Masjid ini menjadi makmur, bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tapi juga memiliki fungsi sebagai pusat budaya dan ilmu pengetahuan serta memiliki fungsi sosial” ujar Illiza.
Kata Illiza, Pemko mencoba mengadopsi cara Rasulullah membangun peradaban yang dimulai dari Masjid.
Saat ini, Masjid Agung Al-Makmur sudah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, mulai dari Pustaka hingga Ambulance. Di masjid ini juga setiap harinya digelar kegiatan-kegiatan seperti kajian agama.
Terkait dengan dukungan FISIP UIN, Illiza menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap lembaga pendidikan tersebut. Bahkan Illiza menawarkan kepada Pihak FISIP UIN untuk terlibat dalam salah-satu gampong di Banda Aceh untuk dijadikan Gampong Binaan.
“Mahasiswa FISIP kan banyak ni, bagaimana kalau pilih sala-satu Gampong di Banda Aceh untuk dijadikan Gampong Binaan. Nanti FISIP bersama aparatur gampong menjalankan program-program,” tawar Illiza.
Tawaran Illiza kemudian disambut baik oleh pihak FISIP UIN Ar-Raniry. Bagaimana detailnya keterlibatan FISIP dalam program ini akan dibicarakan lebih teknis dengan Dinas terkait. (Mkk)