Forbes Amerika Wawancarai Walikota Banda Aceh

Diantaranya seperti otobiogafi, sepak terjang walikota dalam memimpin Banda Aceh, penangulangan dan masa rehab dan rekonstruksi pasca gempa tsunami, penanggulangan masalah air bersih, banjir, sanitasi, penegakan Syaria’t Islam, Hukum cambuk, dunia perbankan dan pertanyaan lainnya.
 
Walikota Banda Aceh Ir. Mawardy Nurdin M.Eng, Sc yang menjawab pertanyaan Dr.Scott secara serius namun dalam suasana santai mengapresiasi kedatangan tim Forbes. Dalam jawabannya yang menggunakan bahasa Inggris Walikota mengatakan selama kepemimpinannya sejak tahun 2007 bersama dengan wakil Walikota Hj. Iliza Sa’aduddin Djamal, SE telah memperoleh banyak penghargaan dari berbagai sektor. dan juga bulan lalu Pemko Banda Aceh baru menerima penghargaan “Ki Hajar” dari Kemendikbud RI karena pemko Banda Aceh dianggap berhasil dalam pembelajaran berbasis IT.
 
Dikatakannya pula untuk menghemat anggaran sejak tahun 2007 pemerintah Kota Banda Aceh dibawah kepemimpinannya tidak menerima lagi PNS. menurutnya kebijakan tersebut mungkin tidak populis namun sangat ampuh untuk memaksimalkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Kepada Forbes Walikota juga mengatakan bahwa saat ini Pemko Banda Aceh juga merupakan salah satu kota ramah gender dan telah mendapat penghargaan dari Jerman. ” Apalagi hal itu juga dikuatkan dengan Qanun Kota Ramah Gender yang saat ini dalam pembahasan oleh DPRK, katanya.
 
Terkait soal penegakan Syariat Islam di Kota Banda Aceh, kepada Forbes Walikota mengatakan Pemko tetap komit terhadap penegakan Syariat Islam secara kaffah. Apalagi saat ini pemko Banda Aceh telah memvisikan diri sebagai ” model Kota Madani”. Ini artinya segala aktifitas baik segi ekonomi, sosial , budaya dan religi didasarkan pada konsep dan ajaran Rasulullah SAW, yang ditandai juga dengan kehidupan harmonis antar umat beragama.
 
Selama berada di Banda Aceh, tim Forbes juga beragenda untuk mewawancarai Wagub Aceh, namun ketika dihubungi Wagub saat ini sedang berada di Kota Lhokseumawe. Seperti diketahui Majalah Forbes sendiri pertama kali didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1917 oleh B.C. Forbes. Majalah yang khusus membahas seputar bisnis dan finansial ini sering melansir orang-orang terkenal, daftar-daftar perusahaan bonafit dan orang-orang terkaya di dunia,
 

(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / TRZ)


SHARE: