Harunya Peringatan Hari Ibu di Banda Aceh
Banda Aceh – Peringatan Hari Ibu ke-87 di Kota Banda Aceh yang dipusatkan di Taman Sari (Taman Bustanussalatin), Minggu (20/12/2015), berlangsung khidmat dan penuh haru.
Neno Warisman yang akrab disapa Bunda Neno, hadir khusus ke acara yang digelar Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Banda Aceh bekerjasama dengan Rumah Zakat tersebut, untuk menyampaikan motivasi dan tausiahnya.
Rangkaian acara ditutup dengan “Gerakan Membasuh Kaki Ibu” yang membuat semua hadirin menitikkan air mata. Tak terkecuali Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal, Ketua DPRK Arif Fadillah, Kajari Husni Thamrin, Sekda Bahagia, Kepala Kantor PPKB Badrunnisa serta sejumlah pejabat lainnya.
Di atas panggung acara, sekira 25 siswa-siswi sekolah duduk bersimpuh di depan ibundanya masing-masing. Isak tangis pun menyeruak saat mereka mulai membasuh dan menyeka kedua kaki ibunya dengan handuk di dalam baskom berisi air. Wali Kota Illiza dan Bunda Neno turut larut dalam suasana haru.
Sebelumnya, dalam tausiah singkatnya Bunda Neno menyebutkan wanita Aceh luar biasa, paling gagah dan sangat dinamis. Namun katanya, Aceh punya tantangan baru karena dewasa ini banyak juga perempuan Aceh di luar sana yang bekerja tidak mengenakan hijab dan berprilaku jauh dari nilai-nilai agama.
Menurut mantan penyanyi dan bintang film era 1980-an yang kini aktif di dunia sosial dan pendidikan, terutama dalam bidang pengasuhan, peran ibu dan peran keayahan ini, pengorbanan seorang ibu terhadap kesuksesan anaknya ibarat pohon pisang yang sudah rebah ke atas tanah.
“Manusia harus belajar banyak dari alam semesta. Contohnya pohon pisang yang sudah rebah itu, ia tidak akan mati sampai munculnya tunas baru. Tunas itu berupa tauhid di dalam dada sang anak, dan kecintaannya terhadp Allah SWT,” pesan Bunda Neno.
Terkait dengan metode mendidik anak, Bunda Neno mengungkapkan komunikasi adalah hal yang sangat penting. “Jika anak kita salah, tegur dengan cara yang baik sambil mengusap punggungnya, tanpa marah-marah. Karena cara itu lebih mengena. Rasul saja tidak pernah marah, kenapa kita harus marah-marah. Mari kita bangun kultur keluarga seperti itu,” ajaknya.
Keharmonisan dalam keluarga dan kemesraan antara suami dan istri pun mutlak diperlukan. “Pada prinsipnya, suami adalah partner bagi istri dalam melakukan kebaikan. Harusnya pada setiap peringatan Hari Ibu, yang patut dimuliakan adalah ayah, karena anak kita tak bisa hidup tanpa sosok seorang ayah. Jika ayah terjun langsung mendidik anak maka akan melahirkan generasi yang baik. Nah pada Hari Ayah, giliran ibu-ibu yang dimuliakan.”
Mengakhiri tausiahnya, Bunda Neno mengajak seluruh hadirin untuk memanjatkan doa kepada ibunda. “Ibu yang mengajarkan kita cakrawala pertama, maka patutlah ibu yang pertama disebut dalam doa kita. Bagi laki-laki, nomorsatukan ibumu daripada istrimu, karena doa ibu kepada sang anak akan lansung dijawab oleh Allah SWT,” pungkasnya.
Pada acara tersebut, Wali Kota Illiza atas nama Pemko Banda Aceh juga menyerahkan piagam dan bingkisan kepada 18 ketua Balee Inong yang dinilai sukses menjadi motivator komunitas perempuan di tingkat gampong. Penghargaan juga diberikan kepada sejumlah Ibunda Hafiz-Hafizah serta Jurnalis Peduli Perempuan yang ada di Banda Aceh. (Jun)