Pada acara yang digelar di Boardroom 6, The Trans Luxury Hotel tersebut, Wali Kota Illiza mempresentasikan soal smart people dalam mendukung konsep smart city yang diterapkan di Banda Aceh.

“Masyarakat Kota Banda Aceh sangat mengenal dan akrab dengan penggunaan ICT (teknologi informasi dan komunikasi) dalam aktivitas kehidupannya,” kata Illiza, Kamis (23/4/2015).

Namun penggunaann ICT di Banda Aceh, sambungnya, tentu tidak bisa dipisahkan dari pelaksanaan Syariat Islam. “Penggunaannya sangat sarat dengan nilai-nilai agama Islam sehingga diharapkan masyarakat tidak memakainya untuk hal-hal yang negatif seperti mengakses video porno dan melakukan penipuan,” katanya.

Illiza menambahkan, konsep pembangunan Banda Aceh berawal dari cyber city yang selanjutnya berkembang menjadi smart city. “Kami berharap, setelah Banda Aceh menjadi smart city, untuk selanjutnya Banda Aceh bisa menjadi future city.”

Untuk mempercapt proses tersebut, katanya,  Banda Aceh mencoba mengadopsi cara-cara yang telah ditempuh oleh Kota Higashimatsusima, Jepang, yang juga pernah hancur lebur dihantam bencana tsunami. 

“Saat ini Banda Aceh sudah menjalin kerjasama sister city dengan Higashimatsusima,” kata Illiza pada acara yang turut menghadirkan Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah dan Vice President Technology ang System Telkomsel Ivan C Permana sebagai pembicara tersebut. (Jun)