Illiza Isi Taushiyah Jumatan di SMA 3 Banda Aceh
Banda Aceh – Walikota Banda Aceh Illiza Sa`aduddin Djamal menjadi pembicara dalam acara taushiyah Jum’atan yang diadakan oleh SMAN 3 Banda Aceh, Jumat (23/9/2016) di lapangan olahraga sekolah tersebut. Acara ini merupakan dakwah rutin untuk penguatan tentang keislaman siswa-siswi SMA 3 yang merupakan bagian dari penerapan syari’at Islam di kota madani ini.
Illiza mengapresiasi acara dakwah yang diadakan pihak SMAN 3 Banda Aceh ini. Ia mengatakan dakwah seperti ini akan mengasah siswa-siswa untuk bagaimana mencintai Allah SWT dan tahu kemana arah kehidupan nanti.
“Acara semacam ini juga diadakan Pemko Banda Aceh untuk para pejabat SKPD. Dengan dakwah ini kita bisa melihat bisa menilai tingkat keberhasilan dan kesuksesan siswa di segala bidang, ini dikarenakan Allah sudah ada di hati mereka. Saya sangat bangga, mudah-mudahan ini diikuti oleh sekolah-sekolah lain dan instansi-instansi pemerintah di kota Banda Aceh ini. Dakwah akan membuat hidup bersinar. Dan apabila usaha dakwah itu dihentikan, maka matilah dunia ini,” ujar Illiza.
Selain itu Illiza mengatakan Banda Aceh telah menerapkan pendidikan Diniyah di sekolah-sekolah untuk penguatan karakter siswa menjadi akhlaqul karimah dan faham siapa dirinya berdasarkan Alquran dan Sunnah, apalagi Gubernur telah menetapkan Banda Aceh sebagai kota referensi pendidikan bagi daerah-daerah lain di Aceh.
“Pembekalan nilai-nilai keislaman seperti ini harus terus ditingkatkan sehingga ke depan akan lahir generasi-generasi emas tangguh yang bukan hanya unggul di bidang akademis, tapi punya bekal ilmu agama dan penggemblengan karakter sehingga mereka siap menghadapi tantangan dunia dan persiapan untuk akhirat,” imbuhnya.
Bagaimana Walikota Menghadapi Kritikan dan Hujatan
Dalam kesempatan ini salah seorang siswa bernama Lauser bertanya tentang bagaimana Illiza sebagai seorang pemimpin kota Banda Aceh saat ini menghadapi kritik-kritik dan celaan tentang kepemimpinannya, terutama sering terjadi di media sosial.
Menjawab pertanyaan tersebut Illiza mengatakan kritikan dijadikannya sebagai referensi untuk terus bermuhasabah dan memperbaiki diri ke depan menjadi lebih baik.
“Bagi Saya apapun hujatan dan fitnah yang dituduhkan dihadapi dengan biasa-biasa saja. Karena saya yakin hidup ini ada yang mengatur, dan yang mengatur itu adalah Allah , maka tidak usah khawatir karena di dunia ini adalah tempat Imtihan (ujian). Anggap saja yang menghujat itu sedang men-download dosa-dosa kita,” kata Illiza.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh, Syaridin SPd MPd mengatakan acara kajian jum’atan seperti ini sangat luar biasa. Ia berharap hal serupa bisa terus ditingkatkan dan dicontoh oleh sekolah-sekolah lain yang ada di kota Banda Aceh.
“Alhamdulillah kami sanat bahagia sekali karena budaya seperti ini masih tetap dipertahankan. Pesan saya program ini agar terus ditingkatkan dengan mengundang pemateri yang memberikan pembahasan yang sesuai dengan usia siswa dan apa yang mesti untuk diketahui. Hari ini kita mengundang Walikota karena beliau punya tanggung jawab tentang hal ini” ujar Syaridin. (hfz)