Fauziah Tutup Pelatihan Menjahit Finishing Tas
Banda Aceh – Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banda Aceh Fauziah menutup secara resmi Pelatihan Menjahit Finishing Tas Bagi Perajin Kota Banda Aceh Tahun 2021.
Acara penutupan berlangsung di Geduk Sekretariat Dekranasda Kota, Selasa (26 Oktober 2021). Turut hadir, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Kota Banda Aceh M. Nurdin, Instruktur Pelatihan Menjahit, dan para tamu undangan lainnya.
Wakil Ketua Dekranasda Kota Banda Aceh Fauziah dalam sambutannya mengatakan selama 24 hari kerja para peserta telah dibekali dengan teknik-teknik keterampilan menjahit serta mendesain pengembangan pola dasar menjadi produk tas yang sesuai standar.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para peserta lebih meningkat keterampilannya dalam menyiapkan produk, serta mengembangkan kreativitasnya untuk merancang produk kerajinan yaitu tas bordir yang sesuai selera pasar,” kata Fauziah.
Selanjutnya, Fauziah berharap, para peserta yang telah dilatih dapat merintis usaha dibidang souvenir, yang nantinya akan meningkatkan pendapatan keluarga.
“Usaha ini merupakan usaha yang cukup memberikan prospek yang cerah, karena seiring dengan perkembangan mode, maka kebutuhan akan souvenir yang fashionable tetap diminati dengan tidak mengurangi budaya lokal atau ciri khas daerah,” ungkapnya.
Disamping itu, Fauziah juga berharap, para peserta senantiasa meningkatkan kualitas keterampilan khususnya menjahit bordir tas, sehingga dapat menarik pelanggan untuk tetap setia memakai jasanya dalam menyiapkan produk.
“Dengan demikian kita akan mendapat kepercayaan pelanggan dan berpengaruh pada penyediaan peluang kerja bagi anggota masyarakat lainnya serta meningkatnya perekonomian keluarga,” jelasnya.
Para peserta juga diharapkan dapat terus berperan aktif di gampong untuk berkontribusi dalam Program Kerja gampong, selain itu dengan keterampilan menjahit tas bordir diharapkan para peserta dapat berinovasi dengan mengembangkan hasil rancangannya dengan memadukan dan memodifikasi motif-motif Aceh, sehingga Budaya Aceh akan terus berkembang dan dicintai oleh generasi muda serta diminati oleh berbagai kalangan.
“Pada kesempatan ini kami juga mohon maaf kepada para peserta, apabila dalam pelaksanaan pelatihan ada hal-hal yang kurang berkenan, dan pesan saya bawalah baik-baik saja untuk dibawa pulang dan tinggalkan hal-hal yang tidak baik, cukup ditempat ini saja,” pungkasnya. (Mer)