Meriahnya Maulid Raya Pemko Banda Aceh di Taman Sari

*Momentum Refleksi 20 Tahun Tsunami untuk Merajut Kebersamaan Menuju Pilkada Damai*

Banda Aceh – Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah yang digelar Pemko Banda Aceh di Taman Sari berlangsung meriah. Ribuan tamu undangan memenuhi ruang terbuka hijau di depan balai kota tersebut, Senin, 25 November 2024.

Mereka yang hadir berasal dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari piminan dayah, perwakilan masyarakat gampong, ormas dan kepemudaan, kalangan disabilitas, anak yatim, hingga pasukan oranye.

Semuanya berbaur dengan unsur forkopimda dan para pejabat teras pemerintah, baik dari tingkat kota maupun provinsi. Hadir pula pihak penyeleggara pemilu beserta keempat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh.

Acara semakin “hidup” dengan kehadiran dai kondang Tgk Ismail dari Labuhan Haji, Aceh Selatan yang menyampaikan tausiah dengan gaya jenaka namun tak kehilangan esensi. Sementara untuk kenduri maulid, panitia menyiapkan 123 idang untuk disantap bersama.

Sebelumnya di atas panggung utama, Pj Wali Kota Banda Aceh Ade Surya bersama Plt Sekda Aceh M Diwarsyah dan pejabat lainnya, turut menyerahkan secara simbolis santunan berupa perlengkapan sekolah dan uang saku kepada 250 anak yatim.

Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Ade Surya menyebut tema perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini adalah “Maulid Raya Nabi Muhammad SAW sebagai Momentum Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh untuk Merajut Kebersamaan dalam Mewujudkan Pilkada Damai.”

Menurutnya, tema ini sangat bermakna dan relevan dengan situasi saat ini, sekaligus mengingatkan untuk senantiasa meneladani sikap dan akhlak mulia baginda Nabi dalam setiap langkah kehidupan, terlebih dalam menghadapi tantangan bersama.

Dua dekade lalu, tepatnya pada 26 Desember 2004, Aceh diuji dengan bencana besar yang mengakibatkan kehancuran luar biasa. “Tsunami meluluh-lantakkan banyak daerah di Aceh, termasuk Banda Aceh, mengajarkan kita tentang pentingnya kebersamaan, gotong-royong, dan ketabahan dalam menghadapi ujian kehidupan.”

“Melalui peristiwa itu, kita belajar bahwa ketakwaan kepada Allah SWT semakin diperkuat ketika kita mampu bersabar dalam setiap cobaan. Ujian hidup adalah bagian dari jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya,” sebut Ade.

Hari ini, setelah 20 tahun, kebersamaan yang dijalin dalam menghadapi bencana harus terus dipupuk dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam pelaksanaan Pilkada yang tinggal menghitung hari.

“Pilkada adalah momentum penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan kita harus berkomitmen untuk menjaga agar proses demokrasi ini berjalan dengan damai, tertib, dan penuh rasa persaudaraan,” ujar pj wali kota.

Sebagai umat Islam, Nabi Muhammad SAW adalah contoh teladan utama bagi semua manusia. “Beliau mengajarkan kita untuk selalu menjaga perdamaian, menghindari permusuhan, dan merajut tali persaudaraan,” ujarnya lagi.

“Dalam konteks Pilkada, mari kita jadikan semangat Maulid Nabi sebagai pengingat untuk mengedepankan ukhuwah, menghindari segala bentuk konflik, serta menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.”

“Akhir kata, semoga perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini menjadi momentum yang penuh berkah bagi kita semua, serta memberi inspirasi untuk terus bekerja sama, menjaga perdamaian, dan membangun Banda Aceh yang lebih baik di masa depan,” ujar Ade menutup sambutan. (*)


SHARE: