Santri Darul Ulum Gelar Seminar Sehari
Wakil Walikota Banda Aceh dalam arahannya yang disampaikan oleh Kabag Humas Pemko Banda Aceh Drs. Marwan Djalil mengajak para santri untuk mengisi masa muda dengan menmba ilmu dan mengembangkan potensi diri seluas-luasnya. “ Masa muda adalah penentu masa depan, Jangan diisi untuk menghabiskan waktu bersama-sama dengan teman, atau hura-hura semata, inilah saatnya mengembangkan potensi diri seluas-luasnya, ungkap Marwan.
Untuk itu lanjutnya, ukirlah masa muda kalian semua, anak-anakku, dengan kegemilangan dan kenangan yang indah. Kenangan yang membahagiakan. Kenangan yang membuat kalian tumbuh menjadi lebih kuat dan tangguh menghadapi segala persoalan zaman.
Lebih jauh Marwan mengatakan kondisi madik-adik semua sangat beruntung. Karena diluar sana banyak anak-anak seusia kalian yang bahkan tak bisa menikmati indahnya duduk di bangku sekolah karena harus bergelut dengan waktu untuk mengais rezeki ketimbang menimba ilmu. Apa yang kalian nikmati hari ini, sepatu yang bersih, baju putih yang wangi, buku dan peralatan sekolah yang lengkap, adalah hal yang harus kalian syukuri. Karena tak semua anak bisa merasakan hal ini. Di daerah-daerah lainnya, rekan-rekan kalian bahkan harus melewati kehidupan penuh teror atau kekerasan karena harus bertahan di jalanan.
Sebelumnya Iqbal Maulana selaku santri dan juga ketua panitia Seminar Sehari dalam laporannya mengatakan seminar tersebut di gelar dalam rangka untuk menghadapi berbagai persoalan yang terjadi pada generasi muda Islam yang saat ini sudah banyak yang terjerumus ke dalam lembah maksiat. “ Kita sangat ingin melalui Seminar ini para generasi muda islam mampu menghalau segala permasalahan duniawi dan upaya pendangkalan aqidah yang sedang menggerogoti remaja islam saat ini. Seminar tersebut menghadirkan dua orang pemateri dari Badan Dayah Provinsi Aceh.
Sedangkan materi yang akan dikupas dan dibahas adalah mengenai “Keunggulan Materi pendidikan Dayah Dalam Sistem Pendidikan Nasional”. Disebutkannya dalam dunia pendidikan saat ini memiliki dua model yaitu model Salafiyah dan Model terpadu. Pada seminar tersebut turut hadir kepala Dayah Darul Ulum terpadu, perwakilan Badan Dayah Provinsi Aceh, mantan Walikota Sabang, para santri Dayah Darul Ulum dan beberapa tokoh lainnya.
(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / TRZ)