Pemko Peringati HKN Di Taman Sari

Pada Acara ini, Wakil Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, SE mencanangkan Gerakan untuk Jaminan Persalinan Aman, ASI Eksklusif dan Inisiasi Menyusui Dini di Kota Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Illiza mengatakan Kesehatan merupakan salah satu sub sistem dalam mencapai derajat kesejahteraan. Kesehatan hanya bisa diperoleh secara ideal jika masyarakat sejahtera. Karena itu mutlak harus disadari bahwa perbaikan sektor kesehatan, membutuhkan sistem komprehensif yang mendukung ke arah terwujudnya masyarakat sehat, yakni dengan penerapan sistem ekonomi, sistem pendidikan dan penanaman gaya hidup yang berkesesuaian. Dan hal ini sejalan dengan visi Kota Banda Aceh 2012-2017, yaitu, Banda Aceh Model Kota Madani.
Dikatakannya, Hari Kesehatan Nasional yang diperingati ini adalah sebuah refleksi dari sikap dan perilaku setiap insan untuk menjadikan kesehatan sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Kesehatan Ibu dan anak merupakan prioritas pembangunan yang tercermin dalam usaha Pemerintah yang sangat serius, dalam mencapai Millenium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan, yaitu mengurangi Angka Kematian Ibu, mengurangi Angka Kematian Bayi dan mencapai Standar Pelayanan Minimum Kesehatan. “Pemerintah Kota Banda Aceh telah mengeluarkan Qanun Nomor 17 Tahun 2011 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Balita (KIBBLA), kami mengharapkan dukungan semua pihak untuk dapat terus mengimplementasi qanun KIBBLA ini” ujarnya.
Lanjutnya lagi, Kota Banda Aceh berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh SEKNAS FITRA tahun 2012, menyebutkan IPM Kesehatan sudah lumayan bagus dan angka kematian Ibu dan Bayi berada di bawah rata-rata Nasional, namun ini belum memuaskan, Dengan anggaran yang sangat terbatas, kita berharap terus akan berbenah pada sisi pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat, sehingga indek kepuasan masyarakat menjadi meningkat dan indek keluhan atau pengaduan masyarakat terhadap pelayanan publik, bidang kesehatan semakin menurun, sehingga tingkat kesejahteraan benar-benar dirasakan oleh masyarakat kota Banda Aceh.
Pada kesempatan tersebut, Illiza membeberkan beberapa fakta terkait kesehatan Ibu dan Anak. Katanya, Di Banda Aceh ,masih rendahnya pengetahuan tentang pemberian ASI Eksklusif bagi bayi baru lahir dan penerapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), yakni sekitar rata-rata 50-60 %. Di tambah lagi masih tingginya pengaruh pemberian susu formula bagi bayi. “Ini merupakan tantangan kita semua untuk menyukseskan “Ibu Selamat, Anak Sehat”. Untuk itu, perlu kami sampaikan kepada semua komponen untuk bekerjasama dan mendukung upaya-upaya pemberian ASI Eksklusif dan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini.
Kami juga mengharapkan pihak swasta dapat bekesama untuk mempromosikan ASI eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di fasilitas kesehatan Swasta dan Klinik– klinik bersalin. Mari kita wujudkan dan selamatkan generasi penerus bangsa, dengan menjadikan Banda Aceh sebagai kota sehat, selamatkan Ibu dan sehatkan Anak.” Ajaknya. Di akhir acara Wakil Walikota menobatkan Ibu Nurshanti Mawardy sebagai Duta ASI Kota Banda Aceh.

(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / MKK)


SHARE: