Disebutkannya pula upaya penurunan angka kemiskinan menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kota Banda Aceh dan mendapat perhatian serius dengan melibatkan multipihak. ” Alhamdulillah dari tahun ketahun angka kemiskinan di Kota Banda Aceh semakin menurun dan berada dibawah rata-rata nasional 8-10%, dengan demikian target MDG’S 2015 akan tercapai “, ujar Walikota.

Walikota menambahkan, sesuai rancangan RPJM, tahun 2013 Pemko Banda Aceh memproyeksikan angka kemiskinan 8,58%, tahun 2014 menjadi 7,76%, tahun 2015 sebesar 6,57% dan tahun 2017 menyentuh level 4,9%. Pencapaian tersebut juga ditunjang dengan program-program Pemko yang menyentuh masyarakat kecil seperti mengembangkan usaha mikro dan kecil, adanya bantuan bergulir, dan dana hibah, kata Walikota.

Walikota menganggap Rakor TKPKD merupakan kegiatan yang sangat penting. Karena menurutnya Rakor tersebut merupakan starting point atau langkah awal untuk mensinergikan pemahaman antar daerah dan lintas sektoral dalam rangka melahirkan program-program yang tepat untuk menanggulangi kemiskinan Pada kesempatan tersebut Walikota menghaturkan apresiasi dan perasaan bangga atas terpilihnya Kota Banda Aceh sebagai tuan rumah pelaksanan Rakor TKPKD.

Dimana Rakor TKPKD sendiri diikuti oleh tujuh Kab/Kota dengan menghadirkan Wakil Walikota/Bupati masing-masing daerah seperti Wakil Bupati Serdang Bedagai, Wakil Bupati Kabupaten Batubara, Wakil Bupati Tebing Tinggi Provinsi Sumut, serta Wakil Walikota Sabang, Wakil Bupati Aceh Besar dan Wakil Bupati Pidie Jaya Provinsi Aceh.

Rakor yang dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE juga diikuti oleh para Kepala Bappeda dan BPM masing-masing daerah, organisasi masyarakat sipil, perguruan tinggi, dunia usaha dan perbankan, serta pelaku PNPM Pedesaan dan Perkotan. Sementara yang bertindak sebagai narasumber pada RAKOR TKPKD adalah Hadi Santoso Asisten Deputi Urusan Pengarusutamaan Kebijakan dan Anggaran Kemenkokesra RI .