Pemko Subulussalam Ingin Pelajari Banyak Hal Dari Pemko Banda Aceh
Tim yang dipimpin Ketua DPRK Kota Subulussalam, Pianti Mala melakukan kunjungan ke Banda Aceh dalam rangka untuk mempelajari kiat-kiat sukses Pemko Banda Aceh dalam berbagai bidang.
“Dari 24 penghargaan yang sudah diterima Pemko Banda Aceh, tentunya kami tidak salah memilih Kota ini sebagai tempat belajar, kedatangan kami kemari ingin mempelajari banyak hal dari keberhasilan Pemko Banda Aceh, terutama tata kelola pemerintahan, Pengarus Utamaan Gender dan banyak hal lain lagi” ujar Pianti Mala.
Pianti Mala juga sangat tertarik untuk mempelajari Musyawarah Rencana Aksi Perempuan (Musrena) yang sudah diterapkan di Banda Aceh dalam beberapa tahun terakhir sebagai upaya untuk memberi banyak kesempatan bagi kaum perempuan terlibat dalam pembangunan. “Di Subulussalam, untuk tahun depan juga akan di alokasikan dana 20 juta sampai dengan 50 juta yang akan di kelola oleh perempuan di tiap gampong, namun sampai saat ini kami belum tahu bentuk dan mekanisme pengolaannya seperti apa, makanya kita mau mempelajari ini dari Pemko Banda Aceh” papar Ketua DPRK ini.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRK Subulussalam, pada kesempatan yang sama mengaku tertarik untuk mempelajari kiat-kita Pemko Banda Aceh dalam memaksimalkan PAD, yang dulunya waktu pertama dijabat oleh Mawardy hanya 5 M naik drastis saat ini mencapai 80 M lebih. Disisi lain, Wakil Ketua ini juga ingin mempelajari cara-cara Mawardy dan jajarannya dalam membina hubungan harmonis dengan pihak legislatif, sehingga setiap program pemerintah kota Banda Aceh selalu mudah dikomunikasikan dengan pihak Legislatif dan berjalan lancar. “Pembahasan RAPBK yang tepat waktu, yang bisa diselesaikan pada bulan Desember misalnya, itu sebuah prestasi yang ingin kami tiru” ujarnya.
Walikota Banda Aceh, Ir. Mawardy Nurdin M.Eng, Sc dalam sambutannya menyambut baik kedatangan tamu dari Subulussalam tersebut. Mawardy mempersilakan Tim Pemko Subulussalam ini untuk melakukan komunikasi dengan SKPD jajaran Pemko terkait berbagai hal yang ingin di pelajari. “Selamat datang, kalau ada hal-hal yang ingin dilihat boleh datang ke setiap SKPD juga boleh, mungkin untuk masalah gender ini bisa langsung ditanyai ke Ibu Illiza karena beliau lebih menguasai bidang ini” ujar Mawardy.
Wakil Walikota Banda Aceh pada kesempatan tersebut dalam paparannnya mengatakan program musrena lahir karena dilatarbelakangi oleh berbagai hal yang tidak menguntungkan kaum perempuan, misalnya kurangnya keberpihakan masyarakat terhadap gender tertentu, dalam hal ini perempuan, terjadinya diskriminasi gender dalam banyak bidang dan kurangnya tersedia ruang untuk partisipasi perempuan. “karena dilatarbelakangi oleh persolaalan tersebut, makanya kita berinisiatif untuk membahas musrena untuk meningkatkan pengarus utamaan gender pada setiap pengambilan keputusan pelaksanaan pembangunan, kemudian kita juga melakukan upaya penguatan kelembagaan pengarus utamaan gender” papar Illiza.
Lanjut Illiza, Musrena merupakan pengembangan dari musrenbang yang berbasis gender, khususnya kepada kebutuhan perempuan, ibu dan anak. “Musrena kita laksanakan mengingat hasil dari musrenbang kurang akomodatif terhadap kebutuhan perempuan, ibu dan anak. Dan pada tingkat kehadiran, tidak mencerminkan proporsi yang seimbang dari populasi yang ada” ujar Illiza.
Turut hadir pada pertemuan ini Kepala kantor Pemberdayaan Perempuan Kota Banda Aceh Badrunnisa, Kabag Umum Rosdi, ST dan sejumlah PNS jajaran Pemko Banda Aceh.
(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / MKK)