Illiza Serahkan Bantuan Untuk Anak Cacat dan Kube

Dalam sambutannya, Illiza mengatakan bantuan dalam betuk Program Kesejahteraan Sosial Anak dengan Kecatatan (PKS-ADK) ini merupakan sebuah program pemerintah kota dalam rangka mensejahterakan seluruh masyarakat kota Banda Aceh tanpa memandang perbedaan dan sekat-sekat.
“Kita mengakui bantuan ini belum sebanding dengan jumlah penyandang cacat, namun pemko akan terus berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan program ini kedepan dengan memaksimalkan peran-peran kelompok masyarakat seperti panti sosial, yayasan, balai besar untuk menangani permasalahan ini sehingga terwujudnya masyarakat yang sejahtera menuju Kota Banda Aceh yang madani, sesuai dengan visi kita” papar Illiza. “Mudah-mudahan bantuan ini benar-benar dipergunakan untuk keperluan si anak, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan layaknya anak-anak normal” harap Illiza. Kepada kelompok Usaha Bersama (Kube) yang juga mendapatkan bantuan, Illiza berpesan agar dapat memanfaatkan dana tersebut untuk untuk mengembangkan usaha mereka dan dapat memakmurkan para anggotanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banda Aceh, Ir. Zulkifli Syahbuddin dalam laporannya mengatakan, program PKS-ADK ini merupakan program yang sudah berjalan selama dua tahun, pada tahun 2011 jumlah penerima sebayak 50 anak, sedangkan tahun 2012 juga 50 anak yang merupakan hasil lanjutan dari program tahun 2011. “Sebenarnya dari hasil pendataan pada awal tahun 2011 terdapat 159 anak cacat di Banda Aceh, tapi setelah adanya bimbingan dari Kementerian Sosial tentang kriteria penerima manfaat, hanya 50 anak yang memenuhi kriteria tersebut dan layak mendapatkan bantuan pada hari ini” jelas Zulkifli Syahbuddin.
Program ini dilatarbelakangi karena sebagian besar anak dengan kecacatan berada dalam keluarga miskin yang faktanya menunjukkan mereka sulit mendapatkan hak dasarnya sebagai anak secara wajar dan memadai. “Banyak anak cacat pada keluarga miskin tidak mendapatkan pengasuhan dan perawatan khusus sesuai dengan kecacatannya darai orang tua. Kebanyakan dari mereka terisolasi, diskriminasi dalam pengasuhan dan tidak tersentuh oleh pelayanan dasar seperti pelayanan kesehata, pendidikan, pemukiman tidak layak dan tidak memiliki alat bantuan kecacatan” ujar mantan Kadis Perikanan, kelautan dan Pertanian ini.
Sawiah (55 tahun), orang tua dari Rika Efiana (9 tahun) salah-satu penerima bantuan mengaku sangat terbantu dengan program Pemko tersebut. Sawiah mengatakan bantuan ini akan dipergunakannya untuk kebutuhan pendidikan dan kesehatan Rika Efiana.

(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / MKK)


SHARE: