Turut mendampingi pada peninjauan Ujian Nasional KaKemenag Kota Banda Aceh, Sekda Kota Banda Aceh, KadisdikPora Kota Banda Aceh, Kepala Badan Penjamin Mutu Pendidikan Banda Aceh, serta beberapa Kepala SKPD di jajaran Pemko Banda Aceh. Walikota Banda Aceh mengaku pelaksanaan UN di Kota Banda Aceh berjalan dengan lancar dan baik. Ia berharap angka kelulusan UN tahun ini bisa mencapai angka 100 persen seperti pada UN tahun lalu.

Terkait isu kebocoran soal dan kunci jawaban yang berkembang sebelum pelaksanaan UN di Kota Banda Aceh Walikota menjelaskan bahwa hal tersebut sangat sulit kita buktikan. Karena dengan perkembangan dunia (IT) Informasi dan Teknologi yang berkembang sangat pesat saat ini hal tersebut bisa saja terjadi. Namun Pemerintah Kota sudah berusaha semaksimal mungkin terhadap sistem pengamanan “soal ujian UN” tersebut. Dan yang perlu kita lakukan adalah bagaimana upaya kita bersama untuk mengeliminir agar kejadian itu tidak sampai terjadi, lanjut Walikota. Karena apabila setiap tahun terjadi kebocoran berarti tujuan pelaksanaan UN itu tidak tercapai katanya. Untuk itu pemerintah pusat harus mengevaluasi pelaksanaan UN, apakah sistem UN perlu diteruskan atau perlu disempurnakan, lanjutnya.

Sementara Kadisdik Pora Kota Banda Aceh Drs. Sofyan Sulaiman mengatakan pelaksanaan Ujian Nasional Kota Banda Aceh diikuti oleh siswa tingkat SD, MIN, SMP, MTS, SMA, MA dan SMK dengan jumlah keseluruhan 13.332 orang siswa. Dan untuk tingkat SMA diikuti oleh 4907 orang. Sofyan mengatakan untuk segi pengamanan “kertas soal” sudah dilakukan dengan sangat maksimal. Kertas soal dijaga oleh aparat Kepolisian, kemudian pada pagi hari para Kepala Sekolah mengambilnya dan langsung melaksanakan ujian, Sofyan memastikan bahwa kertas soal UN tidak bocor, demikian sebut Sofyan.

Setelah meninjau pelaksanaan Ujian Nasional di SMAN 1, Walikota beserta rombongan juga menyempatkan waktu meninjau pelaksanaan Ujian Nasional di MAN Model Jambo Tape, kemudian dilanjutkan ke SMAN 4 Lampineung Banda Aceh.