Walikota Minta Tim RPJMK Kota Banda Aceh Tiru Konsep Rasulullah

Hal ini disampaikan Mawardy Nurdin saat membuka Musrenbang RPJMK Kota Banda Aceh 2012-2017, Rabu (28/11) di Aula Lantai IV, gedung A Balikota Banda Aceh.
Adapun tiga pilar yang mesti di tiru dari konsep tersebut adalah, pertama memperkokoh hubungan kaum muslim dengan Tuhannya, kedua memperkuat hubungan intern umat Islam dengan mempersaudarakan kaum pendatang Muhajirin dari Mekkah dengan penduduk asli Madinah (kaum Anshor), dan ketiga mengatur hubungan umat Islam dengan orang-orang di luar Islam.
Menurut Mawardy, kota Madani adalah sebuah kota yang penduduknya beriman dan berakhlak mulia, menjaga persatuan dan kesatuan, toleran dalam perbedaan, taat hukum, dan memiliki ruang publik yang luas. Disamping itu masyarakatnya ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan, inklusif, mampu bekerjasama untuk menggapai tujuan bersama yang dicita-citakan. Keadaan ini diharapkan melahirkan warga Kota Banda Aceh yang memiliki jati diri yang ramah, taat aturan, damai, sejahtera, harga diri tinggi, berbudaya, dan beradab. “Saya pikir untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai kota Madani, kita harus meniru konsep Rasulullah yang sukses membangun Kota Mekah”.
Dikatakannya lagi, saat ini ada Sembilan isu yang mesti diprioritaskan dalam menyusun RPJMK Banda Aceh. Adapun Sembilan isu tersebut adalah masih terjadinya pendangkalan aqidah; belum optimalnya kapasitas aparatur dalam melayani masyarakat; masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran; sarana dan prasarana perkotaan belum memadai; belum optimalnya kualitas pendidikan; belum optimalnya kualitas pelayanan kesehatan; belum optimalnya pemanfaatan fungsi pasar; kurangnya kesiapan dalam menghadapi bencana; dan partisipasi perempuan dalam pembangunan belum proporsional. Mawardy berharap pembahasan RPJMK ini dapat melahirkan program yang berkualitas dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kota Banda Aceh.
Sementara itu, Sekretaris Bappeda Kota Banda Aceh Ir. Syukri dalam laporannya mengatakan tujuan digelarnya acara ini untuk mendapatkan masukan dan komitmen dari pemangku kepentingan pembangunan kota Banda Aceh sebagai bahan penyempurnaan rancangan RPJMK menjadi rancangan akhir RPJMK.
Peserta terdiri dari 170 orang yang berasal dari para Ketua Komisi DPRK, para Kepala SKPK, para Kepala Bagian, para Camat, pimpinan PDAM, Telkom, PLN, BPS dan Instansi Vertikal yang ada di Kota Banda Aceh, unsur Akademis, tokoh perempuan dan Asosiasi profesi serta LSM.

(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / MKK)


SHARE: