Penutupan Program Kerjasama Dengan Apeldoorn

Hal ini disampaikannya pada acara penutupan program kerjasama (Project closing Ceremony) dengan pemko Apeldoorn Belanda, LSM Cordaid Belanda dan Aceh Institute, Rabu (4/4) di Aula lantai IV Balaikota Banda Aceh. Dikatakannya lagi, kerjasama ini sangat dirasakan manfaatnya oleh Pemerintah dan masyarakat Kota Banda Aceh, yang senantiasa ingin mengembangkan Kota Banda Aceh dengan Planing (perencanaan) yang baik, dengan mengombinasikan Bottom-Up, atau perencanaan partisipatif dan Top Down Approach, atau perencanaan teknoktaris dan politis. Pendekatan ini menunjukkan bahwa warga dan pemimpinnya saling membutuhkan.
Walikota berharap kerjasama ini dapat terus berjalan pada tahun-tahun berikutnya dengan program-program prioritas lainnya, sehingga seluruh aspek pembangunan Kota Banda Aceh dapat terus kita benahi pada masa-masa mendatang. Kepada Aceh Institue, Walikota juga berharap agar senantiasa dapat membantu Pemerintah Kota Banda untuk membangun Kota Banda Aceh berbasis riset. “Sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang penelitian, tentu banyak program Aceh Institute yang dapat dilaksanakan untuk membangun Kota Banda Aceh. Kami harap penutupan program bersama Apeldoorn ini akan menjadi pembukaan untuk program yang lain” harapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Aceh Institute mengatakan tujuan keterlibatan mereka pada kerjasama dengan Pemko Apeldoorn dan Pemko Banda Aceh adalah sebagai upaya memperkuat partisipasi masyarakat gampong dalam pembangunan Kota Banda Aceh. Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Banda Aceh telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Apeldoorn Belanda sejak Tahun 2006-2011 dalam bidang Kebersihan atau Persampahan, Perencanaan dan Penganggaran serta Pengembangan Capacity Building Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Bappeda Kota Ir Bahagia, Kadishubkominfo Banda Aceh Muzakir Tulot, Unsur MPU, tokoh-tokoh masyarakat Gampong serta para Kepala SKPD jajaran Pemko Banda Aceh.

(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / MKK)


SHARE: