Illiza Buka Simulasi Gempa dan Tsunami Tingkat Kota Banda Aceh 2012
Dalam sambutannya Illiza mengatakan Kota Banda Aceh saat ini berada pada ranking 15 indeks rawan bencana dengan kelas rawan bencana tinggi. Menyikapi kenyataan tersebut Illiza mengingatkan agar masyarakat jangan mudah panik ketika terjadi gempa atau bencana lainnya. Seperti pada gempa yang terjadi pada bulan april lalu, masyarakat masih kelihatan sangat panik sehingga bencana tambahan pun tidak terelakkan seperti terjadi tabrakan, stroke dan lain sebagainya, papar Illiza. Untuk itu Illiza mengajak warga agar tenang dan senantiasa ingat dan bertaqarrub kepada Allah.
Pelatihan Kesiap siagaan Bencana atau yang biasa disebut Tsunami Drill difokuskan pada masyarakat pesisir pantai. Simulasi kali ini melibatkan masyarakat Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh. Illiza juga menambahkan saat ini pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang dilaksanakan oleh satuan kerja terkait.
Dengan kata lain sambung Illiza jika sebelumnya upaya penanggulangan bencana di Indonesia bersifat tanggap darurat, maka melalui undang-undang ini mencakup semua fase dari kesiapsiagaan, tanggap darurat hingga pemulihan pasca bencana. Illiza sangat berharap peran serta dan pemahaman masyarakat setelah simulasi dilaksanakan. Illiza juga berterima kasih atas keterlibatan multi pihak dalam Tsunami Drill seperti TNI, POLRI, PMI, SAR, RAPI, TAGANA, SKPK serta seluruh stake holder yang terlibat.
Sebelumnya Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBA Armia SH dalam laporannya mengatakan pelatihan kesiap siagaan bencana yang berlangsung selama satu hari melibatkan masyarakat Kecamatan Meuraksa Kota Banda Aceh. Ia juga menyebutkan melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat menjalin koordinasi dengan baik masyarakat dengan pihak penyelenggara seperti RAPI, TAGANA, SAR, PMI TNI, POLRI.
Dikatakannya penanganan bencana yang dilakukan di Kota Banda Aceh diharapkan bisa meminimalisasi korban bencana. Pada acara tersebut turut hadir perwakilan BNPB Provinsi Aceh, beberapa anggota DPRK Kota Banda Aceh serta unsur TNI, POLRI, PMI, SAR, RAPI, TAGANA, dan SKPK.
(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / TRZ)