Hal ini disampaikan Pj Walikota Banda Aceh Drs. T. Saifuddin TA M.Si pada Rapat Paripurna DPRK Banda Aceh dalam rangka memperingati HUT Kota yang ke 807, Senin (22/4) di Gedung DPRK Banda Aceh. Lebih lanjut, T. Saifuddin mengatakan Milad Kota Banda Aceh tahun ini harus dijadikan momentum kontemplatif yang memberi semangat, inspirasi dan pencerdasan guna melahirkan inovasi baru, kreatifitas, dan kerangka kerja untuk pengembangan Kota Banda Aceh pada masa yang akan datang.

Dikatakannya lagi, Pemko harusnya juga mampu membangun sebuah kota dengan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi. “Sebuah pemerintahan yang kuat terbangun saat seluruh masyarakat, tanpa terkecuali terlibat di dalam pembangunan, dan merasakan hasil pembangunan. Karena itu, kami atas nama Pemerintah Kota Banda Aceh siap dikritik dan menerima saran, terutama untuk meningkatkan pelayanan masyarakat kota” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPRK Yudi Kurnia, SE saat membuka sidang mengatakan bahwa masyarakat Kota Banda Aceh adalah masyarakat yang kritis dan tanggap terhadap semua fenomena yang berkembang. Eksistensi kita selaku penyelenggara pemerintahan selalu dipertanyakan oleh masyarakat yang kritis ini. Adanya unjuk rasa, polemik di media massa, berkembangnya wacana dan opini public serta beragam sikap lainnya merupakan reaksi kritis dari masyarakat yang perlu diperhatikan. Kemudian harus diterima dengan tangan terbuka untuk selanjutnya kita sahuti dengan solusi-solusi yang bijak, yang berpihak kepada kemaslahatan rakyat.

Sidang paripurna dalam rangka HUT Kota Banda Aceh yang ke-807 di hadiri oleh Sekdakota Drs Ramli Rasyid, M Si M.Pd, Ketua MPU Kota, para Kepala SKPD dan tokoh-tokoh masyarakat.