Tim Penilai WTN 2013 Lakukan Penilian Tata Kelola Transportasi Kota Banda Aceh

Banda Aceh-Tim penilai Wahana Tata Nugraha tahun 2013 dari Kementrian Perhubungan melakukan penilain terhadap perkembangan sarana dan prasarana tranportasi Kota Banda Aceh serta mendengarkan presentasi dari Pemerintah Kota Banda Aceh disampaikan kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Banda Aceh.  Kegiatan Presentasi tersebut berlangsung di ruang rapat walikota Banda Aceh. Hadir dalam kegiatan tersebut seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Pemko Banda Aceh.

Kepala Dishubkominfo Kota Banda Aceh, Muzakir Tulot, mengatakan guna memberikan rasa aman bagi setiap warga Kota Banda Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh dalam tata kelola transportasi, telah membangun beberapa sarana dan prasarana. Ia mencontohkan sarana dan prasarana yang telah dibangun diataranya jalur sepeda, sarana transportasi, ruang parkir, serta beberapa terminal seperti terminal angkutan lokal, terminal Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), serta terminal mobil barang. Bukan hanya itu, kata dia, terminal tipe B untuk AKDP yang berada di Lueng Bata akan terus dikembangkan, dan kedepan akan dibangun sarana yang memadai seperti perbengkelan di dalam terminal, ruang tunggu bagi penumpang, dan diterminal tersebut nantinya akan menjadi terminal khusus mini bus.

Selain itu terminal keudah akan dijadikan terminal singgah yang akan dilengkapi pusat perbelanjaan seperti mall bagi penumpang dan juga menjadi lokasi wisata water front city lantaran terminal tersebut berdekatan dengan krueng Aceh. “Untuk jalur sepeda, pejalan kaki, serta bagi pengguna jalur bagi orang cacat juga terus ditingkatkan” kata dia.

Selain itu Pemerintah Kota Banda Aceh juga berencana membangun fly over atau jembatan layang di simpang jambo tape dan simpang lima Banda Aceh, dan diharapkan pembangunan jembatan layang untuk simpang jambo tape bisa dilaksanakana pembangunannya tahun 2015 mendatang.

Sementara itu tim penilaian dari kementrian Perhubungan, Karlo Manik, mengatakan untuk sarana dan prasarana jalan serta jalur khusus bagi sepeda, pejalan kaki maupun penyandang cacat sudah cukup baik. “Kita juga sudah rencanakan pembangunan transportasi massal” kata dia. Namun dari hasil pantauan di lapangan, kata dia, masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki, agar sarana dan prasarana tersebut dibenahi. “Disini kita menemukan adanya ruas jalan nasional dan provinsi yang masih dijadikan pelataran parkir, harusnya secara aturan ini tidak boleh lagi. Dan kita berharap ini bisa dibenahi dengan memberikan solusinya” kata dia.

Selain itu tambahnya, untuk marka juga harus ditambah di beberapa kawasan yang masih kurang diantaranya, kata dia, di jalan Panglima Polim, sekitar simpang Surabaya dan beberapa ruas jalan lainnya. Selain itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Banda Aceh yang selama ini telah mampu melakukan pembenahan transportasi serta melakukan sosialisasi yang sangat baik terutama dalam disiplin berlalulintas.

Menurut mereka Banda Aceh sudah jauh lebih baik. Yang cukup manarik dalam perencanaan tata kelola transportasi Pemko Banda Aceh, kata dia, adalah wacana penyediaan tranportasi massal lantaran program tersebut menurutnya sangat efektif dalam mencegah kemacetan serta pertumbuhan volume kendaraan di jalan raya. “Diakui atau tidak daya serap perekonomian negara saat ini sangat besar di bidang tranpostasi dimana laju pertumbuhan kendaraan secara tidak langsung peningkatan penggunaan BBM sangat besar,” kata dia.

Ia juga menyampaikan pemerintah pusat saat ini sudah berencana membangun sarana transportasi jalur evakuasi saat terjadinya bencana alam serta peralatan pendukung terutama angkutan massal bagi masyarakat dalam menghadapi Bencana. Aceh sebagai daerah rawan bencana gempa dan tsunami, kata dia, akan menjadi prioritas pembangunan kawasan tranportasi untuk evakuasi bencana. (mhd)


SHARE: