Terima FKUB Probolinggo, Illiza Jelaskan Masalah Penertiban Gereja Illegal

Banda Aceh-Wakil Walikota Banda Aceh, Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE menceritakan kebijakan Pemerintah Kota Banda Aceh menertibkan operasional gereja Illegal beberapa waktu yang lalu. Hal ini dijelaskan Illiza secara panjang lebar, Selasa (23/4) saat menerima kunjungan tim Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Probolinggo di ruang rapat Walikota, Lantai II, Gedung A, Komplek Balaikota Banda Aceh.

Kata Illiza, kebijakan penertiban gereja yang dilakukan pihaknya adalah untuk menjaga hubungan dan menjaga kelangsungan kerukunan antar umat beragama di Banda Aceh. Menurutnya, gereja yang dijadikan lokasi untuk tempat beribadah adalah bangunan-bangunan liar yang tidak terdaftar sebagai rumah ibadah resmi, seperti bangunan ruko, rumah tinggal dan lainnya dan menyebabkan menimbulkan keresahan warga sekitar bangunan tersebut.

Bukannya kita tidak toleran terhadap saudara-saudara kita yang khatolik dan protestan, tapi yang kita lakukan ini adalah mengacu kepada SKB 3 menteri tentang pendirian rumah ibadah, kita persilakan untuk mendirikan rumah ibadah baru, tapi tetap harus mengikuti prosedur dan undang-undang yang berlaku, jelas Illiza. Dikatakannya lagi, kebijakan yang diambil oleh pemko waktu itu juga hasil pertemuan dengan FKUB Kota yang didalamnya sudah mewakili semua agama.

Lebih lanjut, Illiza juga mengatakan di Banda Aceh dan di Aceh pada umumnya tidak pernah terjadi konflik sara, meskipun masyarakat kota sangat heterogen dan mayoritas penduduknya muslim, namun tidak pernah melakukan hal-hal yang diskrimintatif terhadap kaum minoritas. Bahkan Pemko memberikan ruang kepada penduduknya yang menganut agama lain selain Islam untuk merayakan hari besarnya dan memberikan ruang untuk mengembangkan kebudayaannya. Disini ada Festival Peunayong, dimana kebudayaan saudara-saudara kita dari etnis Tionghoa ditampilkan, Saya dan pak Wali serta masyarakat kota sering menyaksikan kebudayaan ini, ujar Illiza.

Sementara itu, Ketua FKUB Probolinggo, Kyai Idrus Ali menjelaskan maksud kedatangan tim FKUB Probolinggo yang berjumlah 30 orang ke Banda Aceh. Idrus mengatakan tujuan utama adalah untuk silaturrahim. Dan yang kedua adalah untuk melihat kehidupan dan kerukanan umat beragama di Banda Aceh yang sangat harmonis. Kita punya program setiap tahunnya untuk study banding, kita pilih Banda Aceh karena ingin palajari bagaimana Muslim yang mayoritas mampu memberikan rasa aman kepada penganut dari agama lain yang minoritas dan dapat hidup berdampingan secara rukun. Dulu kita pernah ke Manado dan Bali dimana penduduknya lebih banyak penganut Kristen dan Hindu, ujar Idrus.

Turut hadir pada acara ini, Sekdakota banda Aceh Drs. T. Saifuddin TA, M. Si, FKUB kota Zulkarnain, Kepala Kesbangpolinmas Kota Banda Aceh Syahrullah, Kepala BKPP M. Natsir Ilyas, M. Hum, pemuka agama lainnya serta sejumlah Kepala SKPD jajaran Pemko Banda Aceh. (MKK)


SHARE: