Nama Putroe Phang Diusulkan Diubah Menjadi Taman Ghairah
Banda Aceh-Kegiatan Wisata Tititk Nol Gampong Pande (Napak Tilas Asal Muasal Mula Jadi Kuta Banda Aceh) yang dilaksanakan DPD KNPI Kota Banda Aceh Senin (22/4) melahirkan beberapa rekomendasi antara lain mengharapkan kepada semua pihak yang berkompeten untuk meningkatkan komitmen dalam melestarikan Benda Cagar Budaya (BCB), mengkaji kemungkinan mengubah kembali nama Putroe Phang menjadi Taman Ghairah dan penataan kembali makam Raja Jamalulail di belakang sebuah warung Bakso di Gampong Baru Banda Aceh.
Peserta kegiatan Wisata Tititk Nol Gampong Pande (Napak Tilas Asal Muasal Mula Jadi Kuta Banda Aceh) antara lain berasal dari kalangan Ormas/OKP, Mahasiswa, Siswa SMAN 1 dan SMAN 3.
Kegiatan dimulai dari Tugu Titik Nol, Makam Raja-raja dan Balee Pertemuan untuk mendengarkan Ceramah Sejarah. Kegiatan napak tilas dipandu oleh Nurdin AR dan Adian Yahya. Hadir pada ceramah sejarah antara lain Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh, Reza Fahlevi, Para kepala SKPD, Pakar sejarah Adian yahya, Calon DPD RI, Tgk Ghazali Abbas Adan, Camat Kutaraja, para undangan lainnya.
Menurut Ketua Panitia Wirzaini Usman Al-Mutiarai, kegiatan ini sebagai langkah awal untuk membangkitkan semangat melestarikan situs-situs sejarah. Sementara itu Ketua DPD KNPI Kota Banda Aceh Hasnanda Putra dalam sambutannya mengatakan dirinya mengapresiasi karena antusias warga, pemuda dan pelajar untuk ikut kegiatan dimulai dari tugu titik nol, dan ziarah ke makam raja-raja Raja Tuan di Kandang, Makam Raja-raja Pande, dan Putroe Ijo. Hasnanda juga mengajak semua pihak untuk bersama menjaga aset-aset situs sejarah.
Sedangkan Wakil Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal SE mengatakan tanggal 22 April 2013 menjadi tonggak sejarah bangkitnya kota madani. Illiza juga mengapresiasi DPD KNPI Kota Banda Aceh dan Disbudpar Kota Banda Aceh yang menggelar kegiatan yang sangat monumental ini. Kegiatan ini tidak boleh berhenti di sini, harus ditindaklanjuti, katanya seraya menambahkan pemerintah sangat berkomitmen dalam melestarikan Benda Cagar Budaya, apalagi Kota Banda Aceh bergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia. Ke depan kita akan menggelar seminar yang lebih besar, bekerjasama dengan KNPI Kota, katanya lagi. Ceramah Sejarah disampaikan oleh Kepala Museum Negeri Aceh, Drs. Nurdin AR.