Illiza Minta RSUD Meuraxa Sosialisasi Pentingnya Donor Darah

Banda Aceh-Wakil Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya mendonorkan darah karena selain baik bagi kesehatan juga sebagai amal ibadah yang sangat mulia.

Hal itu disampaikannya pada keterangan pers usai membuka Workshop Pelayanan Darah di Rumah Sakit Berbasis Patiens Safety (keselamatan pasien) di ball room Sulthan Hotel Sabtu (16/3).
 
Dikatakannya seseorang yang mendonasikan darahnya akan menjadi lebih sehat karena di dalam tubuhnya akan terjadi pergantian-pergantian sel sehingga dapat menyehatkan pendonor. Namun lanjutnya Persoalan donasi darah dianggap masih menjadi kendala karena tingkat kesadaran masyarakat yang masih kurang. Ia mengharapkan pihak RSU Meuraxa yang sudah memiliki Bank Darah dapat mensosialisasikan dan memberikan informasi melalui iklan layanan masyarakat bagaimana cara mendonasi, dimana dan apa manfaat mendonor darah.
 
Selanjutnya Illiza juga memberi apresiasi pada RSUD Meuraxa yang telah berinisiatif melaksanakan workshop tersebut. Menurutnya kegiatan workshop dilakukan untuk mencari solusi terhadap proses pelayanan tranfusi darah Rumah Sakit disamping juga sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam peraturan menteri kesehatan RI yang menginginkan sebuah Rumah Sakit daerah memiliki layanan Bank Darah sendiri.
 
Illiza menambahkan apa yang dilakukan pihak RSUD Meuraxa adalah upaya untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada pasien. Dikatakannya sesuai peraturan Menkes, pihak rumah sakit diminta untuk menjalankan mekanisme pelayanan tertutup dalam hal tranfusi darah. “Artinya dengan sistem ini keluarga pasien tidak lagi dilibatkan, dan mereka harus mengetahui itu, bahwa urusan transfusi darah sepenuhnya hak dokter, dan paramedis”, katanya.
 
Pun demikian Illiza berharap kerjasama yang terjalin antara RSUD Meuraxa dengan Unit Tranfusi Darah PMI akan benar-benar berjalan lebih baik lagi. Sehingga masalah layanan dan stok darah dapat maksimal dan tercukupi. “Saya berharap dengan adanya workshop ini, dapat menjadi bahan kajian para dokter spesialis sekaligus memberi sosialisasi kepada masyarakat agar tergerak hatinya untuk mendonor. Ingat setetes darah dapat menyelamatkan jiwa manusia,” ujarnya.
 
Sebelumnya Direktur RSUD Meuraxa dr. Ridwan, Sp.PK mengungkapkan kebutuhan darah di RSUD Meuraxa berkisar 100 kantong per bulan. Namun untuk kebutuhan darah pihaknya bekerjasma dengan unit tranfusi darah PMI Kota Banda Aceh. “Proses awalnya, Setelah dipastikan aman dari berbagai penyakit, darah tersebut kita simpan lalu dilakukan uji cocok serasi,” paparnya. Ridwan mengatakan kegiatan workshop dilakukan sebagai sarana untuk menemukan solusi mengurangi efek samping tranfusi serta mengiefisiensikan layanan darah dari PMI. Sehingga lanjutnya tidak ada lagi darah yang mubazir dan pelayanan darah lebih tertuju kepada pasien yang sangat membutuhkan sesuai anjuran dokter.
 
Workshop yang berlangsung selama sehari penuh diisi oleh narasumber ahli dari Unit tranfusi darah Jakarta dan diikuti 110 peserta dari beberapa kabupaten/kota dalam Provinsi Aceh yang terdiri dari paramedis seperti dokter umum dan spesialis, unit tranfusi darah PMI dan perawat dari berbagai rumah sakit.
 

(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / TRZ)


SHARE: