Illiza Saaduddin Djamal SE : Aceh Cepat Bangkit Dari Tsunami Karena Kearifan Lokal

Banda Aceh – Bencana Gempa dan Tsunami pada tahun 2004 meluluhlantakkan sebagaian wilayah Aceh dan berimbas terhadap hancurnya infrastruktur dan sendi-sendi perekonomian saat itu. Namun saat ini Aceh terlihat mampu bangkit dan menata diri kembali seperti semula, bahkan dari sisi pendapatan percapita penduduknya meningkat hampir tiga kali lipat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebelum tsunami. 

Tahukan anda kunci sukses Aceh mampu bangkit dari musibah tersebut?, Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal tahu jawabannya. Saat tampil sebagai keynote speaker pada acara The 4th International Forum on Future City Initiative yang diselenggarakan pada Sabtu,  6 Desember 2014 di Kota Higashi-Matsushima, Jepang, Illiza mengatakan sala-satu kunci sukses Aceh mampu bangkit adalah karena kearifan lokalnya.

Didepan 400 peserta seminar yang berasal dari Pemerintah Kota di seluruh Jepang dan para akademisi dari Universitas di Provinsi Sendai, Illiza mengatakan masyarakat Aceh dikenal sebagai masyarakat religius yang mempercayai ajaran seperti kehidupan akhirat sebagai tempat dimana bisa bertemunya dengan keluarga yang telah meninggal. Selain itu, masyarakat Aceh juga mempercayai nilai kearifan lokal berbasis nilai agama seperti ‘pasti ada kemudahan setelah kesulitan’, ‘bencana sebagai ujian dari Tuhan agar menjadi orang yang lebih baik dan lain-lain’.

“Semangat masyarakat Aceh sangat kuat sehingga sangat cepat sembuh dari traumatis tsunami dan kembali bangkit untuk membangun kota. Tidak hanya pembangunan fisik yang diutamakan dalam membangun suatu kota yang tangguh, namun juga segi non fisik baik sosial, capacity building untuk masyarakat” tambah Illiza.

Sesuai dengan keterangan dari Kabid Perencanaan Pembangunan Sosial Bappeda Kota Banda Aceh, Muhammad Ridha, S STP, MT M Sc, Illiza yang mendapatkan mendapatkan kesempatan sebagai panelis pertama menyampaikan presentasi dengan judul Resilient City for Community (kota yang tangguh bagi warga).

“Semua peserta terkagum dengan proses rehabilitasi dan rekonstruksi yang begitu cepat setelah bencana gempa bumi dan tsunami tanggal 26 Desember 2014” ujar M Ridha.

Hal ini tentunya sangat berbeda dengan Kota Higashi-Matsushima yang lambat dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah yang terkena tsunami. 

Selain Illiza, Mr Hideyasu Abe (Walikota Higashi-Matsushima) dan Mr Brenden McEneaney (Director, Urban Resiliance of Urban Land Institute, Washington DC) juga tampil sebagai pembicara pada kegiatan ini. (Mkk)


SHARE: