Ustad Qasim Nursheha Dzulhadi LC MA : Toleransi Islam Ada Batasnya
Banda Aceh – Ustad Qasim Nursheha Dzulhadi LC, MA menegaskan bahwa Islam sangat menjunjung tinggi rasa toleransi agama lain. Namun, rasa toleransi Islam memiliki batas-batasnya. Hal ini disampaikan Ustad Qasim Nursheha Dzulhadi LC MA dalam tausyiahnya pada acara Dakwah Jumatan, yang digelar Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh di Taman Sari.
Dihadapan ratusan warga Banda Aceh yang menghadiri di Taman Sari, ustad Qasim mengatakan kesan yang digembar-gemborkan bahwa Islam adalah agama yang tidak toleran adalah keliru. Bahkan sebaliknya Islam sangat toleran terhadap agama lain.
“Indikatornya dapat kita lihat di Banda Aceh ini, meski menerapkan Syariat Islam, tapi Masjid dan Gereja bisa bersanding di Banda Aceh dan memiliki hubungan yang sangat harmonis antara penganutnya” ujar Ustad asal Medan ini.
Rasa tolrensi Islam juga telah dijarakan oleh Nabi Muhammad SAW, Nabi pernah bersabda sesungguhnya ajaran agama yang dicintai Allah adalah memiliki toleransi didalamnya.
“Dan ini pernah terjadi pada masa Umar Bin Khatab, dimana Umar waktu itu meminta membatalkan pembangunan Masjid pada masa kepemimpinannya karena terkendala masalah tanah milik Yahudi” papar Ustad Qasim.
Namun, lanjut Ustad Qasim, toleransi itu memiliki batasan-batasan, yakni tidak bertentangan dengan agama dan aqidah.
“Contohnya, perayaan natal dan tahun baru. Kita menghargai mereka merayakannya tapi kita tidak boleh ikut merayakan dan mengucapkan selamat atas perayaan tersebut” ungkap Ustad Qasim.
Kata Ustad Qasim, ummat Islam harus mencontoh sikap Buya Hamka, yang berani meletakkan jabatannya sebagai Ketua MUI hanya karena tidak ingin mengucapkan selamat Natal.
“Biarkan mereka merayakan hari besar mereka tanpa perlu kita mengusiknya. Namun tinggalkan segala kegiatan agamanya, karena menurut syariat Islam, segala praktek ibadah mereka adalah menyimpang dari ajaran Islam alias bentuk kekufuran” pungkas ulama lulusan Mesir ini. (Mkk)