World Vision Cek Aset di Pemko Banda Aceh
Akibat gempa dan tsunami yang menerjang Banda Aceh pada 2004 lalu, banyak donatur datang membantu Banda Aceh salah satunya lembaga donor World Vision.
Rombongan World Vision perwakilan Jakarta yang berjumlah 4 orang itu diketahui mengunjungi Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Saaduddin Djamal SE pada Senin (22/9).
Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat walikota itu bermaksud membahas sekaligus mengecek kembali semua aset serta bantuan para donatur dunia dan world vision yang ada di pemko banda aceh pada masa rehab rekon.
Ketua rombongan Hendi Julius MSi yang menjabat sebagai Risk Management Manager World Vision Indonesia mengatakan pasca kejadian gempa dan tsunami 2004 lalu donatur dunia dan world vision langsung turun ke Banda Aceh melihat secara langsung kejadian dan kondisi warga pasca bencana.
Saat itu katanya world vision berinisiatif memberi bantuan baik berupa bantuan fisik, psikologis, ekonomi dan pelatihan keterampilan.
Dan kunjugan mereka kali ini katanya menyahuti permintaan para donatur dunia untuk melihat kembali aset aset serta kondisi warga dampingan yang telah mereka bina pasca tsunami lalu.
Katanya pula semua aset yang di cek nanti akan didokumentasikan dalam bentuk rekaman video disertai cerita pendek yang nantinya akan dikirim ke beberapa negara donatur.
” Sebenarnya kami ingin melihat langsung bagaimana kondisi aset dan warga dampingan dibeberapa titik dibanda aceh. Akan kita videokan, lalu kita kirim agar para donatur dunia dapat melihat progresnya, ya semacam before and after lah”,ujar beliau.
Hendi menjelaskan beberapa bantuan khususnya world vision tersebar di beberapa dinas di pemko banda aceh seperti disdikpora, Dinkes, Disperindagkop dan DKPP kota Banda Aceh.
“Waktu itu kita membangun SD Muhamadiyah, SDN 20, lalu ada juga di beberapa puskesmas dan lain lain, ujarnya seraya berharap bantuan yang telah dibangun tersebut dapat difungsikan dan diteruskan.
Menyahuti keinginan itu walikota didampingi asisten II, serta beberapa kepala skpd, meminta kepada dinas terkait agar dapat membantu dan mendampingi world vision untuk menginventarisir semua bantuan para donatur.
Tindakan cek & ricek aset oleh para donatur dunia dan world vision menurutnya merupakan suatu hal yang wajar.
Tindakan itu juga bisa di artikan sebagai bahan pertanggungjawaban moral pemko Banda Aceh terhadap penggunaan aset aset dan bantuan dari para donatur.
“Wajar jika para donatur dunia mengecek keberadaan aset dan bantuannya, mereka ingin mengetahui progres bantuan tersebut, ujar Walikota.
Setelah berbincang panjang lebar, pihak world vision didampingi dinas terkait langsung turun ke lapangan meninjau beberapa titik lokasi aset dan para warga dampingan.
Hadir pada pertemuan tersebut kepala PPKB, disperindagkop, dinas pendidikan kota banda aceh dan beberapa kepala skpd lainnya.
Trz