FKUB Banda Aceh Audiensi Dengan Kapolda Aceh

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Banda Aceh berkesempatan melakukan audiensi dengan Kapolda Aceh. Rombongan FKUB yang berjumlah 14 orang terdiri dari berbagai unsur dan lintas agama itu diterima langsung oleh Kapolda dan Wakapolda Aceh di ruang rapat Mapolda Aceh pada Rabu (24/9).

Ketua FKUB Kota Banda Aceh Drs Ramli Rasyid yang juga sebagai Kepala Kesbangpolinmas Kota Banda Aceh menyampaikan, audiensi dengan Kapolda Aceh tadi merupakan audiensi FKUB yang ke III dengan para petinggi Aceh. Karena pada dua hari sebelumnya tim FKUB telah beraudiensi dengan Pangdam IM dan Kajati Aceh.

Dalam kesempatan itu, Ramli menjelaskan tujuan rombongannya bertemu dengan Pangdam IM, Kajati dan Kapolda Aceh adalah untuk melaporkan beberapa hal krusial yang terjadi di Banda Aceh sambil meminta arahan, bimbingan dan dukungan dari ketiga petinggi tersebut.

Beliau menjelaskan ada tujuh hal krusial yang menjadi fokus masalah yang ingin dilaporkan FKUB kepada Kapolda, diantaranya adalah terkait dengan upaya kerukunan umat beragama, FKUB Banda Aceh akan melakukan sosialisasi bagi pemuda lintas agama tentang wawasan kebangsaan dan melakukan pendataan etnis dan ras di kota Banda Aceh.

Menurut Ramli, kedua hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisir potensi gangguan kamtibmas di Kota Banda Aceh sehingga keberadaan dan aktifitas mereka tetap dalam bingkai NKRI.

Lalu yang ke tiga, Lanjut Ramli, upaya deteksi dini keberadaan LSM asing, dan orang asing yang masuk ke Banda Aceh, sehingga keberadaan mereka bisa di ketahui terkait kegiatan, tujuan dan status visa mereka.

Lalu lanjut Ramli lagi, persoalan krusial lainnya adalah bagaimana upaya menghalau masuknya aliran sesat serta mengatasi masalah dekadensi moral pelajar yang dihubungkan dengan maraknya penggunaan Napza dan seks bebas dikalangan pelajar di Banda Aceh.

Lalu yang terakhir adalah bagaimana upaya bersama memformulasikan keberadaan anak-anak PUNK yang semakin banyak di Banda Aceh.

Disamping itu Ramli menambahkan selama ini dikota Banda Aceh tidak pernah terjadi konflik antar umat beragama. Jika pun ada itu berasal dari oknum intern agama tertentu yang berupaya mengeruhkan suasana aman di Banda Aceh.

Untuk itu, dirinya berharap agar Kapolda Aceh dengan segala kelebihan dan kemampuannya dapat membantu dan memfasilitasi FKUB dalam melaksanakan segala kegiatannya terutama menyangkut kerukunan umat beragama sehingga tetap teguh dalam bingkai NKRI.

Sementara itu, Kapolda Aceh Hussein Hamidi mengaku bangga atas berbagai gebrakan yang dilakukan Pemko Banda Aceh dalam rangka demi terwujudnya Syariat islam di Banda Aceh. Menurutnya, Banda Aceh harus istiqamah menjadi yang terbaik karena disadari atau tidak Banda Aceh telah menjadi barometer bagi daerah lain yang dinilai sukses dalam banyak hal.

Dirinya pun secara tegas menyatakan dukungannya serta berjanji akan memfasilitasi aktifitas FKUB demi terwujudnya masyarakat yang aman dan damai.

Menanggapi soal keberadaan LSM dan orang asing, Kapolda mengatakan itu merupakan wewenang imigrasi sedangkan keoolisian sifatnya hanya memantau saja.

Hadir pada pertemuan tersebut wakil FKUB Banda Aceh, para pengurus FKUB, para pemimpin dan tokoh lintas agama serta unsur PNS Kesbangpolinmas Pemko Banda Aceh. (Trz)


SHARE: