Dalail Khairat Filter Pencegah Masuknya Budaya Asing
Banda Aceh-Dalail Khairat merupakan salah satu filter pencegah masuknya budaya asing. Hal itu disampaikanya Plh Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE dalam sambutannya tertulisnya yang dibacakan oleh asisten Bidang Keistimewaan Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Banda Aceh Ir. Bahagia Dipl, SE saat membuka acara perlombaan Musabaqah Dalail Khairat (MDK) Se Kota Banda Aceh yang berlangsung di Masjid Syekh Abdurrauf Gampong Blang Oi Kecamatan Meuraxa Banda Aceh, Senin (19/5) malam.
Bahagia menambahkan dengan digelarnya Musabaqah Dalail Khairat (MDK) setidaknya dapat menjadi filter bagi para remaja dan pemuda Kota Banda Aceh terhadap derasnya arus globalisasi yang masuk. Karena di dalam syair dalail khairat itu sendiri terkandung tiga hal positif seperti asmaul husna, shalawat dan doa.
“Dalail Khairat filter yang sangat baik bagi para remaja dan anak-anak kita, karena di dalamnya terkandung asmaul husna, shalawat dan doa,†ujar Bahagia.
Ditambahkan, kegiatan Musabaqah Dalail Khairat merupakan program rutin Pemko yang dilaksanakan melalui MAA Kota Banda Aceh. Katanya pula kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya membangkitkan kembali adat dan syariat yang merupakan satu kesatuan di dalam masyarakat Aceh.
“Pelaksanaan Musabaqah Dalail Khairat ini diupayakan untuk bagaimana kita membangkitkan dan melanjutkan kembali adat dan syariat yang merupakan satu kesatuan di masyarakat Aceh,†ujar Bahagia.
Katanya lagi Musabaqah Dalail Khairat ini dirangkai dalam format perlombaan agar peserta lomba lebih bersemangat.
Disamping bertajuk perlombaan, Pemko memiliki tujuan utama yaitu bagaimana adat-adat Aceh dapat tetap eksis dan membekas di hati masyarakat di tengah derasnya gempuran arus globalisasi.
Sementara ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Banda Aceh Sanusi Husen S.Sos mengatakan pelaksanaan Musabaqah Dalail Khairat mempunyai maksud untuk melekatkan adat dan syiar islam di tengah masyarakat.
Selain itu Lomba Musabaqah Dalail Khairat itu juga bertujuan agar shalawat, asmaul husna dan doa yang terkandung di dalam Dalail Khairat dapat bergema subur di tengah-tengah masyarakat.
“Harapan kami gema dalail khairat ini dapat berkembang subur sampai ke gampong-gampong sehingga Banda Aceh sebagai model Kota Madani dapat segera kita raih,” ujar Sanusi.
Musabaqah Dalail Khairat yang dipusatkan di halaman Masjid Blang Oi dijawalkan berlangsung selama tiga hari mulai 19 s/4 21 Mei 2014 dimulai pada pukul 20.30 wib. Lomba tersebut diikuti oleh 9 grup perwakilan dari 9 kecamatan yang setiap grup anggotanya terdiri dari 12 orang.
Hadir pada acara tersebut para kepala SKPD, jajaran MAA, para camat, tokoh masyarakat dan masyarakat setempat. (Trz)