Pelajar dan Mahasiswa Ditraining Ilmu Mobile Gaming
Banda Aceh-Sebanyak 52 pelajar & mahasiswa peselancar IT di Kota Banda Aceh mengikuti training ilmu gaming & industri online yang bertajuk ‘Aceh Cloud & Mobile Gaming (ACMG) 2014’ di aula gedung A Balaikota Banda Aceh Kamis (17/4).
Asisten Administrasi Umum Pemko Banda Aceh M Nurdin S.Sos yang membuka acara tersebut mengatakan secara perlahan tapi pasti, Kota Banda Aceh terus mengalami perkembangan terutama dari segi media cyber.
“Terutama dari kaum muda, pelajar dan mahasiswa, mereka adalah generasi cyber,” paparnya seraya menambahkan, dari pada membendung dan menghambat perkembangan era digital, maka Pemko memutuskan untuk menyambut dan merangkul era digital dengan menjadikanya sebagai visi kedepan Banda Aceh sebagai Digital Madani City.
“Anak-anak dan generasi muda kita tak perlu kita larang, tapi kita biasakan mereka menggunakan IT secara sehat, positif dan bertanggung jawab” tambahnya.
Kegiatan training yang digagas Pemko bersama BINUS International University Jakarta dan ICAIOS tersebut dijadwalkan akan berlangsung selama 4 hari menghadirkan narasumber berkompeten dan handal dibidang IT. Selain itu Nurdin juga berharap hasil dari taining tersebut dapat menumbuhkan dan menggerakkan para pengguna gadget dan online di Kota Banda Aceh untuk tidak lagi sekedar memainkan game karya orang lain, tetapi dapat menjadi para pembuat game yang handal dan berbudaya.
“Lewat kreatifitas dan inovasi yang cukup kuat dalam seni budaya Aceh sangat diharapkan akan lahir game-game berbasis nilai lokal keAcehan yang islami tapi dkenal dan diterima secara global.” pinta Nurdin.
Ke depan, tambahnya, kita bisa memperkenalkan hal positif yang dimiliki Aceh melalui gaming ini, misalnya game cara membuat timphan dan lain-lain.
Sebelumnya Teuku Farhan dari Komunitas Masyarakat Informasi Teknologi Aceh (MIT) yang juga selaku panitia penyelenggara sekaligus promotor acara tersebut mengatakan kegiatan training tersebut mengajak para peselancar IT terutama kaum muda untuk menjadikan kegiatan gaming menjadi sebuah prospek yang cerah yang mengarah kepada ekonomi kreatif. Dan menurutnya peluang tersebut harus mampu dibaca oleh kaum muda sehingga akan menghasilkan yang besar. Disebutkan pula Industri gaming dunia saat ini mengahasilkan triliunan rupiah, dan di Indonesia sendiri industri game menghasilkan 160 juta dollar.
“Sayang sekali jika kita tidak masuk didalamnya. Padahal kita punya kesempatan disana dan dampak positif sangat baik,” ujar beliau. (Trz)