Sosialisasi Ke Pasar, Illiza Minta PKL Tidak Jualan Di Trotoar

Banda Aceh – Plh Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE meminta para pedagang kaki lima di sejumlah pasar di kawasan Peunayong agara tidak lagi berjualan di trotoar. Para pedagang yang mayoritas nyak-nyak ini diminta untuk berjualan didalam pasar yang telah disediakan Pemerintah Kota.

Permintaan ini disampaikan Illiza saat melakukan sosialisasi ke sejumlah pasar di kawasan Peunayong, yakni Pasar Kartini, Pasar Daging, Pasar Ikan dan Pasar Bumbu.

Illiza yang didampingi Sekdakota Banda Aceh Drs T Saifuddin TA M Si dan para Kepala SKPD jajaran Pemko menghampiri pedagang kaki lima satu-persatu. Kepada nyak-nyak tersebut, Illiza menjelaskan bahwa berjualan di trotoar tidak baik karena akan memberi dampak kemacetan dan menggangu akses pejalan kaki.

“Jangan ragu masuk kedalam Bu ya, rezeki sudah diatur oleh Allah. Semua pedagang diluar pasar akan kita suruh masuk kedalam semua” Ujar Illiza kepada Nyak-nyak yang ragu akan sepi pembeli kalau harus berjualan di dalam pasar.

Illiza memberi contoh, salah-satu pedagang yang berada dilantai II pasar ikan peunayong sudah 8 tahun berjualan di atas, tapi memiliki omset yang lumayan besar, yakni 3 juta/hari. Ibu yang sehari-hari menjual cabai, bawang dan rempah-rempah lainnya ini mengaku memiliki langganan tetap yang setia menaiki tangga untuk membeli dagangannya.

Kepada media yang mewawancarinya, Illiza mengatakan kebijakan ini akan diberlakukan dalam 10 hari kedepan.

“Hari ini kita sosialisasi dulu kepada para pedagang, nanti akan didata oleh Disperindag Kota untuk ditempatkan didalam. Saya ingin tidak ada seorangpun pedagang yang berjualan ditrotoar” pinta Illiza.

Selain sosialisasi, blusukan yang dilakukan Illiza bersama dengan sejumlah kabinetnya ini juga dimanfaatkan untuk melihat langsung kondisi sejumlah pasar di kawasan Peunayong tersebut. Pantauan dilapangan, ada beberapa fasilitas yang tidak berfungsi, seperti dipasar bumbu yang airnya macet. Kemudian dipasar Kartini akan dibangun Kanopi setinggi 8 meter agar pasar tersebut terlihat rapi tanpa dihisasi tenda-tenda biru lagi.

“Air yang macet akan kita atasi, ini ada Pak Junaidi Kepala PDAM. Kemudian di Pasar Kartini akan kita pasang kanopi di antara pasar dan toko-toko agar kembali rapid an pedagang kita tata dengan baik” jelas Illiza.

Ibu Sakdiyah (56 Tahun), salah satu pedagang bumbu yang berjulan dilantai II ini mengaku senang dengan kebijakan Walikota tersebut. Ibu yang telah mulai berjualan sebelum tsunami ini meminta kebijakan tersebut berlaku untuk semua pedagang kaki lima tanpa pandang bulu sehingga semua pedagang berjualan di dalam.(Mkk)


SHARE: