Gubernur Sebut Mawardy Bapak Pembangunan
Banda Aceh-Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah menyebut Walikota Banda Aceh Ir H Mawardy Nurdin M Eng Sc sebagai ‘Bapak Pembangunan Kota Banda Aceh’. Sebutan ini disampaikan Zaini saat memimpin upacara pemakaman Walikota Banda Aceh, Almarhum Mawardy Nurdin, Minggu (9/2) di gampong Lamteumen Barat, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.
Menurut Zaini, gelar Bapak Pembangunan ini tidak berlebihan dan sangat layak dianugerahkan kepada Almarhum Mawardy, karena lebih dari separuh hidupnya lebih banyak mengabdikan diri dalam pembangunan, khususnya pembangunan Kota Banda Aceh.
Lanjut Zaini, hal ini dapat dibuktikan dari sejumlah karya nyata yang telah diilakukan Mawardy dalam pembangunan, terutama yang sangat menonjol adalah pembangunan kota Banda Aceh pasca bencana gempa dan tsunami tahun 2004.
“Dengan spesialisasi pendidikan yang dimilikinya, beliau bersama dengan BRR merancang kembali pembangunan kota Banda Aceh yang luluh lantak akibat tsunami, hasilnya dapat kita lihat sekarang diimana Kota Banda Aceh sudah pulih total dan tertata lebih baik dari sebelumnya” ujar Gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, Zaini juga menyebut Mawardy sebagai salah seorang pemmpin di Aceh yang memiliki kemampuan Komplit, dimana dengan intelektual yang dimilikinya, Mawardy mampu membangun harmonisasi dengan semua kalangan dalam rangka membangun kota yang dipimpinnya bersama Wakilnya Illiza Sa’aduddin Djamal SE.
Proses pemakaman berlangsung khidmat, dimulai pukul 09.40 Wib dan berakhir pada pukul 12.10 Wib. Tampak seribuan warga Kota Banda Aceh, Wakil Walikota Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE, Sekdakota Drs T Saifuddin TA M Si, para pejabat Pemerintah Aceh, pejabat jajaran Pemko Banda Aceh, sejumlah anggota DPR-RI dan juga mantan Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) Aceh-Nias Kuntoro Mangkusubroto turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Bapak Pembangunan Kota Banda Aceh ini. Selamat jalan Bapak Pembangunan, semoga amal ibadahmu diterima disisi Allah SWT dan jasa-jasamu akan selalu dikenang. (Mkk)