Walikota Meninggal Dunia di RSUZA

 

Banda Aceh-Innalillahi wainna ilaihi raji’un, Wali Kota Banda Aceh Ir H Mawardy Nurdin M Eng meninggal dunia, Sabtu (8/2) tepatnya pukul 19.40 WIB. Mawardy yang sering disebut sebagai ‘Bapak Pembangunan Kota Banda Aceh’ ini menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat di rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh sejak sore Jumat kemarin.

Kabag Humas, Drs Marwan menjelaskan Mawardy dirawat di Rumah Sakit karena mengalami komplikasi jantung dan ginjal. Pak Wali menghembuskan nafas terakhir di ruang Intensif Care Unit (ICU) setelah dirawat sejak Jumat sore.

“Benar, Pak Wali telah dipanggil sang Khalik pada pukul 19.40 WIB tadi,” Jelas Kabag Humas Pemko Banda Aceh Drs Marwan.

Lanjut Marwan, jenazah Mawardy malam ini akan disemamyamkan di pendopo Walikota dan akan dikebumikan besok, Minggu (9/2) di Lamtemen Barat pukul 09.00 Wib, setelah terlebih dahulu dishalatkan di Mesjid Raya Bairurrahman, Banda Aceh.

Mawardy Nurdin meninggalkan seorang istri (Nurshanti Adnan) dan empat orang anak, Rinza Adrial Sandy (29), Almer Hafis Sandy (26), Kevin Ramadhan Sandy (21), dan Salsabila Charissa Media (17).

Sekilas tentang Bapak Mawardy Nurdin

Mawardy Nurdin lahir di Sigli, 30 Mei 1954, 59 tahun silam. Beliau menjabat sebagai Walikota Banda Aceh sejak 2007. Pada pemilihan kepala daerah 9 April 2012 lalu, Mawardy yang berduet dengan Illiza Saaduddin Djamal kembali terpilih untuk kedua kalinya. Sebelumnya, Mawardy pernah menjabat sebagai Pj Walikota Banda Aceh selama 2005-2006, setelah Banda Aceh luluh lantak akibat tsunami 2004. Dari jabatan Pj Walikota, ia terlibat dalam proyek pembangunan kembali Aceh pascatsunami. Ia bergabung dengan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias.

Mawardy Nurdin merupakan seorang teknokrat. Ia meraih gelar insinyur di Institut Teknologi Bandung (1978). Pada 1990, suami Ir Nurshanti Adnan ini mengambil magister di University of New South Wales (UNSW) Sydney Australia dan meraih gelar Master Engineering (M.Eng).

Pada 2009, Mawardy Nurdin terpilih sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Aceh menggantikan Nova Iriansyah. Ia kembali dipercaya memimpin Demokrat Aceh melalui sebuah Musyawarah Daerah II pada 10 Desember 2011. Ia memimpin periode 2011 hingga 2016. Di pentas nasional, Mawardy pernah menjabat sebagai Exco Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.(Mkk)


SHARE: