Pasuruan Pelajari Pengurangan Resiko Bencana Ke Banda Aceh

Banda Aceh – Pemerintah Kota Pasuruan, Jawa Tengah, melakukan study banding ke Kota Banda Aceh. Rombongan yang dipimpin Komisi C DPRD Pemko Pasuruan, Abdullah Junaidi bersama dengan 4 anggotanya Plus Kepala BPBD Pasuruan, Mulyadi disambut oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Ir T Buchari Budiman, bersama sejumlah Kepala SKPD jajaran Pemko, Rabu (22/1) di ruang rapat Walikota Banda Aceh.

Kepada media ini, Abdullah Junaidi menjelaskan maksud kedatangan mereka adalah untuk mempelajari cara Kota Banda Aceh dalam hal penanggulangan bencana dan Pengurangan Resiko Bencana (PRB).

“Saya pikir semua orang tahu Banda Aceh pernah mengalami bencana besar yakni tsunami di tahun 2004, Kami melihat Banda Aceh sukses bangkit dari bencana tersebut dan mampu menata kembali kota ini dengan baik” jelas Abdullah Junaidi.

Lebih lanjut, politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini mengatakan, selain mempelajari cara penanggulangan bencana dan pengurangan resiko bencana, Kota Pasuruan juga ingin mempelajari bidang-bidang lain seperti pengelolaan keuangan, pengelolaan sampah dan lainnya.

“Kota Banda Aceh juga telah berhasil meraih predikat sebagai kota yang tata kelola keuangannya salah-satu terbaik di Indonesia, ini dibuktikan dengan opini WTP 5 tahun berturut-turut dari BPK, demikian juga dengan Adipura” tambah Abdullah Junaidi.

Sementara itu, Ir T Buchari Budiman menyambut baik maksud kedatangan rombongan Komisi C DPRD Pasuruan, dengan nada merendah, Asisten III Pemko Banda Aceh ini mengatakan bahwa Banda Aceh sebenarnya belum layak bertindak sebgai guru bagi daerah lain, termasuk bagi Pasuruan. Namun, lanjutnya, masing-masing daerah pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya. Untuk itu, Buchari mengajak Pasuruan dan Banda Aceh saling share keberhasilan.

“Sebetulnya kita belum mampu jadi guru, kalau adapun yang dianggap berhasil di Banda Aceh dan di Pasuruan, mari kita saling berbagi untuk kemajuan daerah kita masing-masing” ujar Buchari merendah.

Dari pihak Pemko Banda Aceh, turut hadir Staf Ahli Walikota Drs Nurdin, Kepala BPBD Samsul Bahri, Kepala Bappeda Ir Bahagia, Kadishubkominfo Muzakkir Tulot, Kadinsosnaker Drs Ridwan, Sekretaris DKKK Drs Mahdi. Para Kepala SKPD ini turut memaparkan teknis-teknis dan program-program yang pernah dilakukan saat menghadapi bencana sebagai referensi bagi tamu dari Pasuruan.

Sebagaiman diketahui, Kota Banda Aceh pernah didaulat sebagai model bagi seluruh kota-kota di dunia dalam hal pengurangan risiko bencana. Keberhasilan mitigasi bencana di Aceh pasca tsunami menjadi alasan terpilihnya Banda Aceh sebagi model. Hal ini terbukti dari terpilihnya Walikota Banda Aceh Ir Mawardy Nurdin sebagai salah-satu panelis yang memberikan presentasi Pengurangan Resiko Bencana (PRB) pada Forum Debat Interaktif di Gedung PBB, New York Amerika Serikat February 2011 yang lalu. (Mkk)


SHARE: