Datok Haji Muhammad Nassuruddin: Aceh dan Kelantan Banyak Kesamaan
Banda Aceh – Pengerusi Jawatan Kuasa Pembangunan Islam, Dakwah, Penerangan dan Hubungan Seranta Negeri Kelantan, Datok Haji Muhammad Nassuruddin Bin Datok Haji Daod mengungkapkan Aceh dan Kelantan Malaysia memiliki banyak kesamaan. Hal ini disampaikannya saat menghadiri jamuan makan malam Walikota Banda Aceh, Sabtu malam (19/12/2015) di pendodo Walikota Banda Aceh.
“Aceh dan Kelantan punya banyak kesamaan, kalau Aceh disebut Serambi Mekkah, Kelantan juga sama. Sebutan Aceh Darussalam untuk Aceh, Kelantan terkenal dengan sebutan Kelantan Darul Naim,” ungkap Datok Haji Muhammad Nasuruddin yang juga bertindak sebagai pimpinan rombongan ulama asal Kelantan dalam kunjungannya ke Banda Aceh.
Datok Muhammad Nasuruddin juga mengungkapkan dirinya bersama rombongan ulama dan pimpinan pesantren dari Kelantan sangat senang bisa mengunjungi Aceh dan khususnya Banda Aceh, karena sama-sama menerapkan Syariat Islam.
“Kami bangga Bisa mengunjungi Aceh yang menerapkan Syariat Islam. Kami juga pernah mengunjungi Brunei dimana mereka mengadopsi hukum Hudud Negeri Kelantan,” ujarnya.
Dirinya berpesan, jangan pernah ragu menegakkan hukum Allah sebagai pedoman hidup dan tidak perlu khawatir dengan tantangan dan rintangan dari pihak yang lain, karena Allah akan menolong siapa saja yang menolong agama Allah.
“Kelantan itu kaya minyak dan gas, kami tidak pernah menerima royalti dari kekayaan alam Kelantan satu sen pun, namun Allah memberi pintu keberkahan lain untuk Kelantan. Alhamdulillah Kelantan tetap makmur,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Saaduddin Djamal SE mengucapkan selamat datang kepada rombongan ulama dari Kelantan. Kata Illiza dirinya sangat bersyukur bisa kedatangan orang-orang saleh ke Banda Aceh. Semoga kehadiran para ulama Kelantan dapat membawa keberkahan bagi Banda Aceh yang sedang berupaya menegakkan Syariat Islam secara kaffah.
Illiza juga mengaku, dirinya dan warga Banda Aceh merasa sangat kehilangan sosok Nik Abdul Aziz, pemimpin Kelantan yang telah wafat. Beberapa waktu lalu.
Menurut Illiza, saat ini sangat sulit menemukan seorang pemimpin yang benar-benar dapat menjadi teladan dan sangat dicintai rakyatnya seperti sosok Nik Abdul Aziz.
“Saya sangat mengagumi beliau. Bahkan saya selalu mengingat pesan-pesan beliau. Saya kagum dengan perjuangan beliau,” ungkap Illiza.
Saking kagumnya, Illiza masih memajang foto Nik Abdul Aziz diruang kerjanya. Dalam kesempatan itu, Illiza meminta semua hadirin mengucapkan hamdallah dan mengirim doa untuk Almarhum Nik Abdul Aziz.
“Saya juga membeli banyak buku karangan beliau, bahkan ada yang hilang dan membuat saya sedih. Semoga yang mengambil buku itu dapat menyerap ilmunya,” kata Illiza mengenang dirinya kehilangan salah-satu buku karya Nik Abdul Aziz.
Illiza juga menyebutkan, Banda Aceh banyak mengadopsi program-program yang pernah dijalankan Nik Abdul Aziz di Kelantan.
Kepada para ulama asal Kelantan, Illiza memohon doa dan dukungan agar cita-cita menegakkan Islam secara Kaffah di Banda Aceh dan Aceh secara keseluruhan dapat terwujud.
“Kami punya cita-cita untuk membangun peradaban Islam di Banda Aceh. Kami berharap dukungan dan doa para ulama Kelantan agar kebangkitan Islam jilid II akan terwujud dan dimulai dari Banda Aceh,” harap Illiza. (Mkk)