Pemko Banda Aceh Gelar Workshop MVVM dan Pembekalan Budaya Organisasi
Banda Aceh – Guna menciptakan budaya kerja yang sehat, dan nilai-nilai prilaku yang luhur dalam rangka mendukung Banda Aceh sebagai Kota Madani, Bagian Organisasi Setdako Banda Aceh menggelar Workshop Mission Vision Values Meaning (MVVM), dan Pembekalan Budaya Organisasi bagi SKPK di lingkungan Pemko Banda Aceh.
Acara yang berlangsung di Aula Lantai IV Gedung A Balai Kota Banda Aceh, 15-16 Desember 2015, dan diikuti oleh 150 peserta yang terdiri dari para Asisten, Staf Ahli, Kabag, Camat, dan Kepala SKPK, ini dibuka oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal, Selasa (15/12/2015).
Kabag Organisasi Setdako Banda Aceh Faisal selaku ketua panitia pelaksana dalam laporannya menyebutkan, workshop ini merupakan hasil kerja sama pihaknya dengan ESQ Leadership Center. Adapun tujuan yang ingin dicapai yakni membangun pemahaman dan komitmen dari seluruh pimpinan mengenai pentingnya membangun budaya organisasi.
“Kegiatan ini juga bertujuan membangun komitmen seluruh pimpinan untuk menjadi teladan dan pembimbing sesuai dengan budaya organisasi, disamping memberi pemahaman mengenai kunci sukses dan tantangan yang akan dihadapi dalam pembangunan budaya organisasi,” katanya.
Hal lainnya, sebut Faisal, workshop yang menghadirkan Risman Nugraha dari ESQ Business School sebagai narasumber ini juga akan mengupas faktor apa saja yang menghambat implementasi pembentukan budaya organisasi yang sehat. “Dan yang tak kalah penting, mengetahui harapan pegawai demi terwujudnya budaya kerja yang kokoh serta keselarasan nilai pribadi pegawai terhadap tata nilai organisasi.”
Sementara Wali Kota Illiza dalam arahannya mengingatkan para peserta akan pentingnya kegiatan ini. “Ini bertujuan untuk memperkuat keorganisasian kita, leadership dan mengasah kemampuan para pejabat Pemko Banda Aceh dalam mewujudkan budaya kerja yang on the track.”
“Terkait visi membangun Banda Aceh sebagai Model Kota Madani, tentu kita harus mengetahui pasti bagaimana cara mewujudkannya, berapa persen yang sudah terealisasi, dan apa dampak yang sudah dirasakan oleh masyarakat. Hal tersebut harus bisa kita ukur,” kata wali kota.
Ia pun meminta para peserta untuk meneladani Nabi Muhammad SAW saat membangun Kota Madinah sekira 1.400 tahun yang lalu. “Rasulullah memulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Output-nya peningkatan pelayanan kepada masyarakat.”
“Mendapat hidayah itu mungkin gampang, tapi menjalankannya yang susah. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini dapat membawa perubahan budaya kerja ke arah yg lebih baik bagi kita semua,” pungkasnya. (Jun)