Piasan Seni Banda Aceh 2015, Inspiration of Art

Banda Aceh – Piasan Seni Banda Aceh 2015 “Inspiration of Art” resmi dimulai Senin (14/9/2016) malam hingga 16 September mendatang. Seremoni pembukaan digelar secara meriah di Taman Sari (Bustanussalatin).

Ajang tahunan sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kota Banda Aceh terhadap aktivitas seni dan budaya ini dibuka oleh Asisten Keistimewaan Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banda Aceh Ir Gusmeri MT mewakili wali kota.

Prosesi pembukaan ditandai dengan penabuhan rapai oleh Ir Gusmeri bersama Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah SIKom, Kadisbudpar Fadhil SSos MM, Ketua MMA Sanusi Husen, perwakilan seniman Ren Asmara serta Sekjen Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Asfarinal.

Dalam sambutannya tertulisnya yang dibacakan Gusmeri, Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE, menyebutkan, Piasan Seni Banda Aceh merupakan salah satu wadah mengekspresikan nilai-nilai kesenian ke dalam sebuah pertunjukan dan pameran yang dapat dinikmati banyak orang dari semua kalangan.

Menurut wali kota, seiring dengan perubahan zaman, kesenian dan dunia seni kini menjadi bagian penting dari industri yang berorientasi kepada profit. “Orientasi berkesenian beralih menjadi prestise dan juga materi. Semakin sering tampil, semakin naik prestisenya dan semakin profesional.”

“Hal tersebut tidak salah karena profesionalitas dalam berkesenian itu sungguh penting. Seniman harus melahirkan karya yang berkualitas hingga ada harganya dan pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan seniman. Namun hendaknya proses komersialiasi ini tidak menjadi hal utama.”

Illiza berpesan, semangat berkesenian jangan pernah musnah terbakar oleh ego dan ambisi untuk populer semata. “Jangan gadaikan semua kemerdekaan ide kepada kehendak modal. Saya berharap, kita mendapatkan sesuatu yang lebih berarti dari sekadar keuntungan materi dari Piasan Seni ini.”

Ia juga mengharapkan, piasan seni yang telah digelar empat kali sejak 2012 ini bisa berlangsung lebih meriah danmenjadi ajang kreativitas dan silaturrahim antar seniman, sharing informasi dan produk seni sekaligus ekspansi pemasaran hasil karya seni.

“Kegiatan ini merupakan salah satu komitmen pemerintah erhadap eksistensi komunitas seni di Banda Aceh, di samping menjadi sebuah event dalam mempromosikan seni dan budaya Kota Banda Aceh sebagai Model Kota Madani,” tutup Gusmeri mengakhiri sambutan wali kota.

Sebelumnya di tempat yang sama, Kadisbudpar Fadhil menyebutkan, ajang ini diikuti oleh para pelaku seni baik perorangan maupun grup dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. “Rangkaian acaranya antara lain pemeran seni, panggung seni, workshop seni, dan aneka lomba seperti musikalisasi puisi dan lukis mural.”

“Selain itu, kami juga memberikan penghargaan Anugerah Budaya 2015 sebagai bentuk apresiasi kepada sosok yang dinilai telah berkontribusi terhadap keberlangsungan aktivitas seni dan budaya di Kota Banda Aceh,” kata Fadhil.
Anugerah Budaya 2015 diberikan kepada almarhum Yuslizar (pencipta tari Ranub Lampuan), almarhum Marwan Daud (pelestari tari tradisi Aceh), M Yususf Bombang alias Apa Kaoy (seni sastra lisan Meuhiem), Rahmad Sanjaya (pelopor Musikalisasi Puisi), Muhammad Maaruf (Perupa kreatif multi talenta) dan Jamal Abdullah (pelestrasi musik tradisi). (Jun)

SHARE: