Malcolm Foo: Kepemimpinan Faktor Kunci Keberhasilan Smart City
Banda Aceh – Direktur Pricewaterhouse Cooper (PwC) Consulting Indonesia, Malcolm Foo, melakukan pertemuan dengan jajaran Pemerintahan Kota Banda Aceh di Balai Kota Banda Aceh, Kamis (30/4/2015).
Pada pertemuan itu, Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE diwakili oleh Sekda Ir Bahagia Dipl SE. Hadir pula Asisten Pemerintahan Iskandar SSos, Asisten Administrasi Umum M Nurdin SSos serta sejumlah Kepala SKPD dan Kabag di lingkungan Pemko Banda Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Malcolm mengungkapkan leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci keberhasilan suatu kota untuk menerapkan konsep smart city.
Ia menyebutkan, sebelum ke Banda Aceh, dirinya sudah dua kali bertemu dengan Wali Kota Illiza. Salah satunya saat mereka berdua turut mempresentasikan konsep smart city di Kedubes AS beberapa waktu lalu.
“Setelah bertemu dengan Wali Kota dan kali ini dengan Sekdako Banda Aceh beserta jajarannya, saya yakin kota ini dapat mewujudkan smart city,” katanya.
Pertanda baiknya, sambung dia, sejauh ini Pemko Banda Aceh telah menerapkan sistem one stop service, memiliki peta GIS yang memadai serta sejumlah item pendukung lainnya.
Menurut Malcolm, tujuan smart city adalah untuk menciptakan kualitas hidup yang baik bagi warganya. “Hal yang paling penting adalah data dan teknologi untuk memprediksi keperluaan masyarakat ke depan.”
Untuk Banda Aceh yang pernah hancur akibat tsunami, kata Malcolm, hal yang tak kalah penting yakni menggaet investasi. “Untuk menurunkan jumlah pengangguran, perlu diperbanyak industri kecil dan menengah, bukan industri-industri besar.”
Pria yang sebelumnya sukses menggarap proyek smart city di sejumlah negara seperti AS, New Zealand, Mexico serta Kota Mekkah ini, mengatakan, pada saat yang bersamaan Banda Aceh juga harus mampu tumbuh menjadi resilient city (kota yang tangguh bencana).
Pada kesempatan itu, Malcolm juga meminta peserta forum untuk mendeskripsikan Banda Aceh pada 2020 sebagai kelanjutan dari visi menjadi Model Kota Madani.
“Pada tahun 2020 nanti, bagaimana Banda Aceh akan dikenal dan dibicarakan orang-orang? Ketika mereka membaca koran pada saat itu misalnya, apa yang akan tertulis tentang kota anda?” tanya Malcolm.
Jawaban Sekda Bahagia dan para peserta dalam pertemuan tersebut antara lain, pada 2020 nanti Banda Aceh akan menjadi kota yang memliki pelayanan publik yang bagus, ekonomi yang kuat, green city, tidak ada lagi masyarakat miskin dan mengenalkan kepada dunia akan indahnya Islam. (Jun)