Illiza: Keteladanan Kunci Menuju Kota Madani

Banda Aceh – Keteladanan merupakan faktor kunci keberhasilan pencapaian cita-cita bersama menuju Banda Aceh sebagai Model Kota Madani.

“Sesungguhnya satu keteladan itu lebih berarti daripada seratus nasehat,” begitu ungkap Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djmal SE pada Rapat Paripurna Istimewa DPRK Banda Aceh dalam rangka memperingati HUT ke-810 Kota Banda Aceh, Rabu (22/4/2015).

Mengawali sambutannya pada rapat paripurna istimewa yang digelar di Ruang Sidang Utama DPRK Banda Aceh tersebut, Wali Kota Illiza mengucapkan belasungkawa atas musibah kebakaran Gedung Bank Aceh yang menelan satu korban jiwa tersebut.

“Sebelum kemari, tadi kami bersama-sama dengan Ketua DPRK telah mengunjungi jenazah korban yang meninggal di RSUZA,” kata Illiza seraya mengajak para hadirin untuk membaca Surat Al-Fatihah bagi korban.

Selanjutnya, wali kota memaparkan di hadapan dewan mengenai kondisi Kota Banda Aceh saat ini  yang sudah memasuki usia ke-810 tahun dan sejumlah kemajuan yang telah dicapai serta tantangan dalam mencapai visi Banda Aceh menjadi model Kota Madani.

“Marilah kita memanfaat momentum HUT Kota Banda Aceh yang ke-810 untuk berefleksi mengenai perjalanan yang telah kita lalui untuk mewujudkan kota kita tercinta sebagai model kota Madani,” katanya.

Ia juga mengajak sejumlah pihak untuka terus berjuang, bekerja keras dan fokus pada program-program kerja yang telah disusun bersama. “Satu nilai penting yang harus terus kita hidupkan untuk dapat mencapai cita-cita tersebut adalah nilai keteladanan,” sambungnya.

Mengakhiri sambutannya, Wali Kota Illiza atas nama Pemko Kota Banda Aceh mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masrayakat Kota Banda yang tentu saja memiliki peran tersendiri di dalam pembangunan.

“Kita semua patut berbangga, karena ada kontribusi kita dibalik kemajuan dan capaian Kota Banda Aceh di usia 810 tahun ini,” pungkas Illiza.

Sementara Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadhillah SIKom saat membuka rapat mengatakan peringatan HUT Kota Banda Aceh yang ke-810 ini hendaknya menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja dan kerjasama antara pihak eksekutif dan legislatif.

Menurutnya, untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Madani masih ada sejumlah hal yang perlu terus dilakukan pembenahan, baik dari segi sarana maupun pra sarana.

“Kita menyadari bahwa semua ini bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, soal peningkatan kinerja ini harus ditanamkan dengan sebaik-baiknya.”

Ia menambahkan, eksistensi pemerintah selalu dipertanyakan oleh masyarakat. “Ini semua reaksi kritis dari masyarakat yang harus kita tanggapi dengan bijak,” katanya.

Arif juga menyinggung soal pemberian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan Pemko Banda Aceh 2014 oleh BPK-RI Perwakilan Aceh yang bertepatan dengan HUT Kota Banda Aceh ke-810.

“Opini WTP untuk ketujuh kalinya secara berturut-turut ini merupakan kado terindah untuk HUT Kota Banda Aceh ke-810. Ini juga hasil dari kerjasama yang baik antara eksekutif dan legislatif. 

“Melalui momentum HUT Kota Banda Aceh ke-810 ini pula, mari kita tingkatkan kepedulian antar sesama, baik eksekutif maupun legislatif,” pungkas politisi Partai Demokrat ini.

Turut hadir pada acara tersebut anggota DPD-RI asal Aceh Ghazali Abbas Adan, Sekdako Banda Aceh Ir Bahagia Dipl SE, Sekwan Drs Ansarullah, unsur Forkompinda Kota Banda Aceh, rekan-rekan Pers, dan sejumlah tamu undangan lainnya. (Jun)


SHARE: