Dekranasda Adakan Pelatihan Menjahit Bordir Tas Aceh

Banda Aceh – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banda Aceh mengadakan pelatihan menjahit bordir tas Aceh di Aula Kantor Sekretariat Dekranasda Banda Aceh, Selasa (14/4/2015).


Acara bertema “Melalui Pelatihan Menjahit Bordir Aceh Kita Tingkatkan Kreativitas dan Produktivitas Perajin Dalam Penguatan Ekonomi Kreatif Daerah  Untuk Meningkatkan Daya Saing” itu dari 14-24 April 2015.

Ketua panitia Iswardani, menyebutkan, pelatihan ini diikuti oleh 10 orang peserta yang berasal dari dua kecamatan dalam  wilayah Banda Aceh yakni Jaya Baru dan Banda Raya.

“Materi pelatihan yang diberikan antara lain cara membuat pola tas motif Aceh, cara mengubah model pada pola tas dan menggunting pola serta finalisasi praktek menjahit tas motif Aceh,” kata Iswardani yang juga menjabat sebagai Ketua Showroom Dekranasda Banda Aceh ini.

Ia menambahkan, hasil yang ingin dicapai dari pelatihan ini yakni meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para perajin yang berimbas pada peningkatan taraf hidup masyarakat desa.

“Setelah mengikuti pelatihan, para perajin diharapkan dapat menciptakan dan memperluas lapangan kerja bagi masyarakat sehingga ikut berperan dalam mengurangi angka pengangguran di Banda Aceh,” kata dia.

Hal lainnya, kegiatan yang digelar pihaknya ini juga untuk menyukseskan program One Village One Product yang telah digagas oleh Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE beberapa waktu lalu.


Sementara Kadisperindagkop  dan UKM Banda Aceh Ir Yusmadi dalam sambutannya saat membuka secara resmi pelatihan tersebut, mengatakan, pihaknya terus berusaha membina para pelaku usaha kecil dan menengah yang ada di Kota Banda Aceh untuk lebih produktif dan berkembang.

“Saat ini tercatat ada 2.342 unit usaha industri kecil dan 4.800 UKM di Banda Aceh. Ada yang sudah berkembang dan ada juga yang masih harus dalam pembinaan, baik dalam bentuk pelatihan maupun bantuan dana, sehingga produksinya bisa terus meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas.”

Ia juga mengharapkan para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan seksama agar kelak menjadi contoh di desanya masing-masing untuk dikembangkan dalam rangka pengentasan kemiskinan di Banda Aceh.

“Semoga kedepan saat ada event-event seperti pameran misalnya, lebih banyak perajin dari daerah kita sendiri yang bisa diangkat dan ditampilkan karyanya, jangan hanya perajin yang itu-itu saja,” pungkas pria yang juga menjabat Ketua Harian Dekranasda Banda Aceh tersebut. (Jun)

SHARE: