Pemko Banda Aceh Adakan Pelatihan Manajemen Risiko Banjir

Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh berkerjasama dengan CityNet dan Cities Development Initiative for Asia (CDIA) menggelar Pelatihan Manajemen Risiko Banjir di Aula Lantai IV Balai Kota Banda Aceh, Senin (23/3/2015).

Acara yang berlangsung hingga 25 Maret 2015 mendatang dan diikuti oleh 30 peserta dari kalangan pemerintahan kabupaten/kota se-Aceh dan akademisi ini, dibuka langsung oleh Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE.

Mengawali sambutannya, wali kota mengucapkan selamat datang kepada para peserta di Kota Banda Aceh yang akan berulang tahun ke-810 pada 22 April nanti. “Kota ini pernah luluh lantak akibat bencana tsunami 2004. Namun alhamdulillah, kota kami bertahan dan bangkit kembali bahkan menjadi lebih baik.”

Berbicara soal kota, kata Illiza, tentu tak terlepas dari sejumlah problem utama yakni kemacetan, lonjakan jumlah penduduk dan banjir. Khusus soal banjir, Banda Aceh sudah sekian lama bebas banjir sejak banjir besar terakhir pada 2000. “Namun tahun lalu, debit air kiriman dari daerah lain dan rusaknya sejumlah titik tanggul sungai, menyebabkan Banda Aceh terkena bencana banjir.”

“Sistem sanitasi di Banda Aceh sebenarnya sudah cukup baik dan terbukti kota kita sudah sekian lama bebas dari banjir. Ke depan, tentu harus ada upaya khusus, pengetahuan dan partisipasi semua pihak sehingga kota kita menjadi kota yang tangguh bencana,” ujar Illiza.

Terkait keberadaan CityNet dan CDIA, Illiza menjelaskan, CityNet selaku organisasi yang berkomitmen mendukung pembangunan kota-kota di Asia Pasifik, telah mengundang Kota Banda Aceh ke berbagai event nasional maupun internasional sehingga Pemko mendapat banyak pengalaman yang berharga khususnya dalam bidang kebencanaan. 

“Sedangkan CDIA sesuai dengan tujuan organisasinya telah banyak membantu dalam upaya menciptakan program investasi khususnya bagi pembangunan infrastruktur perkotaan.”

Tak cukup hanya dengan mengandalkan kontribusi dari kedua organisasi tersebut, Illiza juga mengharapkan peran dan komitmen pemerintah daerah dalam hal ini kabupaten/kota dalam mengidentifikasi kerawanan daerahnya serta potensi-potensi yang dapat dikembangkan untuk menanggulangi atau meminimalisir kerugian akibat bencana.

Illiza juga berharap setiap peserta dapat memberikan kontribusinya masing-masing sehingga dapat saling belajar dan membantu berdasarkan pengalaman di daerahnya masing-masing. “Mudah-mudahan di akhir masa pelatihan, setiap peserta dapat membawa pemikiran atau rencana aksi yang konkret mengenai upaya penanganan resiko banjir bagi daerahnya masing-masing,” kata Illiza.

Turut hadir pada acara ini antara lain perwakilan CityNet Stephani Widorini, perwakilan CDIA Joy Bailey, Sekdako Banda Aceh Ir Bahagia Dipl SE, para Asisten, Staf Ahli, Kabag dan Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh serta sejumlah awak media. (Jun)

 


SHARE: