Illiza Ajak Mahasiswa Gunakan Medsos untuk Berdakwah
Demikian ungkap Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE saat menjadi pembicara dalam acara Pembinaan Keislaman Al-Ahkam (PEKA) 2015 di Aula Lantai II Fakultas Hukum Unsyiah, Jumat (13/2/2015).
Sejak maju untuk periode kedua bersama Wali Kota Banda Aceh saat itu almarhum Mawardy Nurdin, pihaknya telah mencanangkan visi Kota Banda Aceh sebagai Model Kota Madani. “Kita bercita-cita membangun peradaban Islam seperti di Kota Madinah,” kata Illiza pada acara yang diselenggarakan oleh Unit Pengembangan Program Pendamping Mata Kuliah Agama Islam (UP3AI) FH Unsyiah itu.
“Sudah menjadi tugas kita semua untuk menjaga agama Allah. Walaupun Syariat Islam merupakan amanah konstitusi, namun perjalanannya tak mudah karena negara kita sendiri bukan negara Islam, namun saya yakin kita semua merindukan penegakan Syariat Islam secara kaffah.”
Di hadapan ratusan mahasiswa Fakultas Hukum Unsyiah, wali kota yang akrab disapa Bunda di kalangan anak muda ini juga mengungkapkan, Banda Aceh khususnya dan Aceh pada umumnya, saat ini sedang diigempur habis-habisan oleh ideologi-ideologi pedangkalan akidah. Untuk itu ia mengajak para mahasiswa untuk ikut berdakwah membesarkan agama Allah.
Para orangtua, sambung Illiza, tidak diamanahkan oleh Allah untuk menjadikan anaknya sebagai sarjana hukum atau seorang dokter, tetapi untuk dididik menjadi anak-anak yang saleh dan saleha. “Tugas utama kita di atas dunia ini untuk beramar makruf nahi mungkar, saya sebagai wali kota juga sedang berdakwah. Imej pendakwah gak harus selalu bersurban atau lulusan sekolah agama, setiap kita pada dasarnya bisa berdakwah apapun profesi kita. Sampaikan walau hanya satu ayat saja.”
Illiza kemudian mengutip firman Allah yang artinya: Tiap-tiap kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin itu nanti di hari akhirat akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah. “Kita punya kesempatan untuk melaksanakan Syariat Islam, tapi jika shalat kita masih tinggal, hidup masih hanya maunya kita, Al-Quran kita selewengkan, tidak mungkin Syariat Islam bisa tegak secara kaffah di Banda Aceh, ” katanya.
Terkait pelanggaran syariat yang masih terjadi di Kota Banda Aceh, Illiza meminta para mahasiswa untuk menyampaikannya via SMS ke nomor 0811683005. “Jika ada hal-hal yang perlu disampaikan, silahkan SMS ke nomor tersebur, itu langsung sampai ke saya dan Pak Sekda,” katanya lagi.
Hal lain yang disinggung wali kota adalah soal media sosial (Medsos) yang kini banyak digandrungi anak muda. Berawal dari pertanyaan seorang mahasiswi yang menanyakan bagaimana hukumnya seorang muslim menggunakan media sosial yang notabene bukan diciptakan oleh orang Islam.
“Yang jangan kita mengumpat, ataupun menggunakan media tersebut untuk hal-hal negatif seperti pornografi dan lainnya. Manfaatkanlah media sosial itu untuk berdakwah,” ajak Illiza.
Wali Kota Illiza menambahkan, hanya dengan penegakan Syariat Islam secara kaffah warga Kota Banda Aceh bisa sejahtera. “Kita harus yakin akan hal tersebut, Islam harus masuk ke hati kita semua. Tolong bantu Bunda tegakkan Syariat Islam di Banda Aceh. Mari bersama-sama kita bangkitkan Islam jilid dua dari Kutaraja,” demikian Illiza Saaduddin Djamal.
Turut hadir pada kesempatan itu Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Unsyiah Mukhlis SH MHum, Direktur UP3AI Fakultas Hukum Unsyiah Zahratul Idami SH MH dan sejumlah tamu undangan lainnya. (Jun/Mkk)