Memaafkan Kunci Kesuksesan
Banda Aceh – Pemerintah Kota (Pemko)Banda Aceh melalui Dinas Syariat Islam (DSI) Kota Banda Aceh mengadakan acara kajian agama islam bagi pejabat Pemko Banda Aceh dengan judul kajian “Memaafkan Kunci Kesuksesan”.
Materi kajian disampaikan oleh Ustad Dr Fauzi Saleh MA di Masjid Darul Makmur Gampong Lambaro Skep, Banda Aceh, bada Shalat Magrib, Jumat (23/1/2015).
Ustad Fauzi dalam makalahnya menyampaikan, “memaafkan” adalah suatu kata yang mudah diucapkan tetapi tidak mudah dipraktekkan. “Bila kita dimaki, dicaci dan dihina bahkan ditampar orang lain, bisakah kita dalam kondisi seperti itu kita memaafkan pelakunya?” tanyanya kepada jamaah yang hadir.
Rasulullah SAW tidak hanya menggunakan sifat (memaafkan) ini, tetapi beliau membuktikan dalam kenyataan. “Kita masih ingat kisah di Thaif saat Rasul dilempari dengan batu. Malaikat Jibril menawarkan bantuan untuk menghancurkan pelakunya.”
“Namun Rasul menolaknya karena masih mengharapkan mereka beriman pada suatu saat nanti. Bila pun bukan mereka yang bertobat, masih ada harapan Rasul kepada anak-anak cucu mereka kelak,” kata Ustad Fauzi yang juga Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry ini.
Ia menambahkan, maaf merupakan salah satu sifat Allah yang paling besar dan orang-orang yang memaafkan orang lain, mereka sedang mengimplementasikan sifat Allah tersebut. “Orang-orang yang kerap memberi maaf akan sukses dalam kehidupannya,” katanya.
Maaf juga kunci kesuksesan Rasulullah SAW, sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imran (3:159) yang artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah, kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkan ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. “Kalau sekarang ada 1,7 miliar orang masuk Islam, itu karena akhlak nabi,” kata Ustad Fauzi.
“Setidaknya ada dua penyebab utama kita tak bisa memberi maaf kepada orang lain, yakni dendam yang tidak bisa kita hilangkan dan sifat egois dalam diri kita,” sambungnya.
“Yakinlah, memaafkan adalah kunci kesukseskan, yang tidak mau meminta maaf berarti tidak mengikuti sunah nabi. Apabila kita tetap tidak mau memaafkan kesalahan orang lain, akan berdosa jika masih terselip dendam di hati kita,” demikian Ustad Fauzi Saleh.
Kajian agama Islam rutin bagi pejabat Pemko Banda Aceh ini turut dihadiri oleh Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE, Sekda Ir Bahagia Dipl SE, para asisten, staf ahli, Kepala SKPD, Kabag dan Kabid di lingkungan Pemko Banda Aceh dan masyarakat setempat. (Jun)